Enjoy Reading.
***
"Babe ... kamu kenapa?" Lizz memandang Marco khawatir saat melihat Marco terus menyentuh dadanya.
"Kamu sakit?" Lizz mulai khawatir karena wajah Marco walau tidak pucat namun memancarkan ketidaknyamanan.
"Aku tidak apa-apa." Marco tersenyum menenangkan.
"Lalu, kenapa dari tadi kamu terus memegang dadamu? Apa ada yang tidak beres? Kamu sesak napas atau kenapa? Kalau kamu memang sakit harus segera diobati, jangan ditahan."
"Tidak perlu, aku memang sedikit merasa sesak. Entah kenapa dadaku ... rasanya ada yang ingin meledak," ucap Marco meringis memegangi dadanya.
"Kita ke rumah sakit ya?" Lizz semakin khawatir.
Marco menggeleng. "Biasanya kalau aku merasa seperti ini, pasti ada sesuatu yang terjadi dengan Daniel. Aku bisa merasakan Daniel dalam masalah," kata Marco kini telihat mulai terengah-engah.
"Baiklah, aku akan berusaha menemui Daniel."