Enjoy Reading.
***
"Curut, bisa anteng tidak sih?" teriak Marco pada dua keponakannya yang ribut di dalam pesawat.
Marco kesal sekali gara-gara duo anak setan itu tidur Lizz yang nyaman jadi terganggu, padahal istrinya itu sedang kelelahan akibat 4 ronde yang dia minta semalam. Tidak bisakah anak-anak ini membiarkan istrinya rebahan dengan tenang.
Mereka sekeluarga saat ini sedang dalam perjalanan menuju Cavendish karena sekarang sedang liburan sekolah dan jadwal rutin Marco mengantarkan kedua keponakannya agar bertemu orang tua mereka.
"Apaan sih Paman?" protes Javier.
"Ganggu orang lagi main saja," tambah Jovan.
"Eh ... di sini itu kalian yang berisik." Marco melotot ke arah Javier dan Jovan.
"Kalau paman nggak mau keganggu kenapa PS ini tidak ditaruh di kamar kita saja?" protes Javier.
"Betul, kalau paman mau kita enggak ribut mendingan PS nya kita yang bawa." Jovan merayu.
"Enggak usah ngimpi bocah. Enggak sadar apa sudah berapa puluh PS hancur ditangan kalian?"