Enjoy reading.
***
"Marco tenanglah Lizz hanya akan melahirkan." Daniel melihat adiknya terlalu panik.
"Hanya? Melahirkan itu taruhannya nyawa. Dan kamu bilang, hanya? Laki-laki tak berperasaan!" Marco menunjuk Daniel kesal.
Ai mendesah, Daniel ini saudara kandung tapi masak enggak paham sih kalau Marco lagi panik mau ngomong apa saja juga bakalan percuma. "Baiklah ... sekarang tenangkan dirimu sejenak dan kasih tahu aku di mana Lizz?" tanya Ai pada Marco sambil celingukan mencari keberadaan adik iparnya yang katanya mau melahirkan tapi tidak terlihat batang hidungnya.
"Lizz? Astaga! Di mana istriku?!" teriak Marco semakin panik karena tidak mendapati Lizz di sebelah.
Marico menerobos orang-orang di pesta sambil berteriak-teriak mencari Lizz. Dia bahkan mengumpati semua orang yang tak mengetahui keberadaan istrinya.
Ai menggeleng-geleng melihat kepanikan Marco. "Kamu tenangkan adikmu, aku akan mencari Lizz dan membawanya ke rumah sakit. Okay?" ucap Ai lembut.