Enjoy reading.
****
Daniel mendekati Marco dengan tergesa sedangkan Marco langsung membuang muka begitu melihat Daniel menatapnya penuh pengharapan. Dia tak sanggup mengatakan apa pun pada Daniel sehingga dia memilih diam tanpa mengucapkan apa pun.
Jovan yang baru saja siuman langsung melihat siapa yang menggendongnya dan tersenyum begitu melihat wajah Marco. "Paman ... Jovan kangen. Untung paman sudah di sini." Joven tersenyum lebar.
"Paman ... akan membawaku bertemu Mom 'kan?" tanya Jovan polos.
Marco hanya mengangguk sambil menahan sesak di dadanya.
"Paman yang bersama kami itu jahat. Aku dan Javier ingin ketemu Mom, tapi mereka melarang. Nanti kalau ketemu Mom aku akan bilang agar paman itu tidak bolah dekat-dekat lagi. Benarkan Javier?" tanya Jovan pada kakaknya.
Jovan mengernyit heran ketika Javier hanya diam saja. Marco semakin salah tingkah dan merasa ada yang meremas hatinya.