Chereads / Game と Logic (Indonesia) / Chapter 24 - Chapter 3: x * 2y = 『 Reiteration 』 Part 2

Chapter 24 - Chapter 3: x * 2y = 『 Reiteration 』 Part 2

-- Part 2 --

----Its show time~

..... Dalam cerita fiksi seperti komik, novel ataupun film, terkadang ada juga penjahat yang memakai slogan di atas seakan mereka adalah iblis di balik layar yang mengatur jalannya pertunjukan.

Namun jelas, untuk pertunjukan itu sendiri kamu tidak mungkin bisa menikmatinya sebagai orang baik yang melihat dari balik bangku penonton.

Mungkin kau bisa menikmatinya sebagai sesama iblis dan tertawa pada waktu pertunjukan berlangsung. Tetapi terlepas dari ada di pihak manapun kau saat itu, sekarang, entah itu orang baik ataupun sang iblis aku ragu akan ada yang mampu menikmatinya sebagai boneka yang bermain di atas panggung dari pertunjukan tersebut.

Sang iblis yang dengan tangan lemahnya mencoba untuk memainkan iblis lain di atas pertunjukan boneka-nya—seorang Zombist pada akhirnya akan mendapatkan akhir yang cocok untuk dirinya sendiri.

----Tiga puluh menit... tidak, ini sudah hampir satu jam sejak Akira pergi ke kamar mandi. Bahkan seseorang seperti Emi-V tidak butuh 15 menit untuk pergi memetik bunga di sebuah tempat yang tidak ingin dia sebut dengan toilet. Jadi sebenarnya, apa yang Akihara Karasu lakukan?

Dia membuat Emi-V yang pergi dengan jalan yang sama saat lalu bertanya-tanya dengan khawatir ada di mana Akira sekarang.

Dan ketika Shion mulai memikirkan itu, banyak firasat buruk memenuhi kepalanya. Tidak seperti dia punya sesuatu seperti indera keenam tapi... dia bisa merasakannya bahkan tanpa hal itu sekalipun.

Karena apa yang terpantulkan dalam mata emasnya—dan di dalam lebih dari seratus ribu penglihatan dari para penonton, tidak diragukan lagi, Sendai ada di sana.

Sang idol berdiri di atas panggung dengan sebuah microphone kecil di pipi kanannya. Mengingat apa yang telah Shion rencanakan, sekarang, dia melihat Sendai ada di atas panggung seperti tidak ada masalah yang terjadi—dan tentu saja, itu akan membuat Shion dan para Humanless lain merasa bahwa itulah masalahnya. Gas yang Sisters kirimkan untuk menidurkan Sendai ternyata tidak bekerja.... bukan, mungkin Sisters tidak mengirimkan gas tersebut ke ruangan Sendai sama sekali.

----Apapun itu, mereka gagal. Dan mereka gagal tanpa mengetahui letak kesalahan mereka. Seakan hasil dari pertaruhan tersebut adalah takdir mutlak yang tidak mungkin diubah.

Meski begitu.... apa yang paling mengejutkan bagi Shion—bukan, bagi Humanless yang lain juga sama. Apa yang paling membuat mereka terkejut—

- Adalah sebuah pemandangan di mana Sendai menjelaskan apa yang ia tahu mengenai Betting Game – Zenth Regret, Fraclayfe, dan juga apa yang telah terjadi sejauh ini kepada penonton.

Kalau begitu... benar.

Ini akan menjadi kekalahan dua kali lipat bagi mereka—bukan, lebih daripada itu.

Alasan awal kenapa Shion dan Akira mencoba untuk menghentikan Sendai adalah karena imagine power yang akan dia kumpulkan dari para penonton dunia ini.

Dan sekarang, Sendai telah menjelaskan semuanya termasuk Betting Game itu kepada lebih dari seratus ribu penduduk dunia ini. Orang-orang itu tidak akan cukup dengan percaya pada superioritas Sendai, tapi juga jika mereka tahu ini adalah sebuah Game pertaruhan maka mereka akan—secara alami, mempercayai pemikiran bahwa sang idola telah dipastikan mendapat kemenangan dengan mudah.

Seperti apa yang Sendai lakukan, itu juga adalah awalnya apa yang Shion pikirkan di kepalanya. Di dalam rencananya Emi-V akan membeberkan sesuatu seperti 'kami ikut serta dalam sebuah Betting Game berskala besar, kami tidak akan kalah'.

------Perbedaannya dengan apa yang Sendai lakukan adalah fakta bahwa para Humanless tetap akan menyimpan rahasia mengenai daftar nama lawan bermain mereka.

Tentu saja, ada beberapa alasan kenapa hal itu direncanakan. Karena Sendai adalah seseorang yang mengadakan konser tersebut, mereka tidak bisa merusak pemikiran penonton bahwa gadis itu adalah teman dari mereka atau para Humanless tidak mungkin punya kesempatan untuk mengambil alih konsernya.

Dan dengan mengakui bahwa Sendai adalah bagian dari Humanless, seluruh seratus ribu lebih orang tidak akan punya pilihan selain untuk mempercayai bahwa para Humanless memiliki kemampuan yang cukup superior mengingat semenakjubkan apa konser dari sang idol sebelumnya.

Tentu saja, untuk merealisasikan hal ini dengan rencana Shion sebelumnya akan menjadi mustahil. Itulah kenapa untuk mencapai kemenangan dia perlu memikirkan sebuah taktik baru.

Dan untuk itu.... Benar. Shion perlu tahu keadaan mereka sebenarnya, seburuk apa situasi mereka ataupun seberapa dalam mereka jatuh.... namun karena Akira belum kembali dia tidak dapat menyusun sebuah rencana dengan benar.

"Aku akan mencari Akira sebentar."

"Ka... kalau begitu aku ikut dengan Shion-san...."

Emi-V mengajukan dirinya untuk mencari juga. Mengingat fakta bahwa dia ke toilet bersama Akira beberapa saat lalu, itu masuk akal. Shion memberi persetujuan dengan anggukan, melihat ke sisi lain dan berkata.

"Ruri, tetaplah di sini dan dengarkan apa yang Sendai katakan. Kita mungkin membutuhkannya untuk petunjuk atau semacamnya."

".... Hm, ya...."

Mengangguk pada perintah Shion, Ruri menjawab ringan dan kembali duduk di atas kursinya. Bagaimanapun juga Humanless Alliance leader Shion mungkin butuh informasi tentang apa yang Sendai katakan sebagai bahan untuk menyusun rencana yang baru, sehingga pembagian tugas untuk sementara adalah yang terbaik di situasi mereka.... tetapi....

Tepat saat Shion dan Emi-V ingin mulai pergi mencari Akira—saat mereka akan melangkahkan kakinya, keduanya dipaksa mengalihkan pandangan mereka ke tempat lain—kepada seseorang yang berdiri di atas panggung idol itu dan memanggil nama mereka.

"Anu~ Shion-san~ Ruri-san~ Emilia-san~ apa kalian bisa mendengarku?"

Akira... dia memanggil nama Shion, Ruri dan Emi-V tapi hanya Akira.....

Orang itu—Sendai tidak menyebutkan nama Akira.

"Oh benar, Shion-san, sebenarnyaa~ aku menukar gambar ruang istirahatku dengan toilet laki-laki yang ada di denah, maaf ya~, tehe~♡."

Melanjutkan dengan kata-kata yang dikatakannya dengan nada seperti 'Shion-san, aku menginjak kakimu... maaf ya'.

Tetapi, apa yang tersirat di balik kata-kata tersebut—adalah kenapa dia tidak memanggil nama Akira.

Benar..... bukan Cuma Shion, tapi bahkan Emi-V dan Ruri melebarkan mata mereka.

Sepertinya, apa yang Shion khawatirkan—saat dia pikir Akira pergi terlalu lama dan ketika dia melihat kenyataan bahwa Sendai ada di sana seperti tidak ada yang terjadi—telah, benar-benar terjadi.

Yang berarti.....

Orang itu ada di toilet. Tertidur nyenyak sejak hampir satu jam yang lalu. Dan jika seseorang tidak membangunkannya Akira akan tetap menutup matanya sampai pagi.

Dengan kata lain dari awal pihak yang memainkan pertunjukan boneka di atas telapak tangannya bukanlah Shion. Melihat kenyataannya seperti ini, seorang Zombist rendahan akhirnya menyadari bahwa dirinya tak lebih dari sebuah boneka yang seseorang mainkan.

Dan pada akhirnya itu akan menjadi seperti ini.

Kata 'Checkmate' yang Shion katakan sambil memandangi horizon di atas langit waktu itu—itu akan terbukti sebagai omong kosong ras terlemah.

Dia tidak punya pilian lain. Dari awal, itu adalah sebuah Game di mana seorang ras rendahan tidak diijinkan untuk menang. Oleh ratusan juta individu—tidak, oleh seorang gadis dengan imagine power yang setara dengan seluruh dunia—dengan standar yang menentukan akal sehat—berada di sisinya..... keempat orang dipaksa menelan kembali fantasi di mana mereka berempat akan meraih kemenangan dalam sebuah pertandingan melawannya.

Tidak peduli berapa kalipun mereka mencoba, di depan kemustahilan mutlak yang dikenal sebagai akal sehat itu hasilnya tidak akan berbeda dari 'kebodohan'.

Akal sehat itulah apa yang mereka—keempat Humanless coba untuk jatuhkan selama ini. Tetapi apakah, menentang standar tersebut hanya dengan keempat orang yang percaya bahwa Humanless tidak akan kalah, pada akhirnya tetaplah hal yang mustahil bahkan setelah mereka bekerja dengan sangat keras?

....... Itu tidak adil, hey----

Lalu.... jika menentang standar itu tidak bisa dilakukan karena hal tersebut mustahil maka-----benar.....

Jatuhkan batasan yang dikenal sebagai mustahil itu, dan hancurkan. Jika menjatuhkan apa yang mustahil itu sendiri bahkan menentang standar maka jatuhkan juga standar busuk yang menghalangimu. Jika itu juga mustahil maka hilangkan kemustahilan, bengkokkan akal sehat. Dan jatuhkan standar.

.......................---------

-- Terus-menerus terjebak dalam perputaran seperti ini apa kau gila-----? SUDAHLAH BUANG SEMUA OMONG KOSONG ITU, DASAR KAU BAJINGAN!!!

Shion melepaskan semua emosi dan berteriak di dalam otaknya.

Di bawah mata merah muda yang seperti bunga camelia, sekali lagi bibir gadis itu bergerak.

"Ah, benar juga...."

Dia mengulurkan kedua tangannya ke depan. Lalu di atas tangan Sendai yang terlurur, poligon-poligon dan ratusan keping kristal tujuh warna berkumpul.

Kemudian..... 'itu' terbentuk. Apa yang sang Host – XeeX berikan kepada setiap tim untuk membawa kemenangan di tangan mereka—Fraclayfe Word.

Tidak, melihatnya memiliki wujud seperti tanda tanya itu adalah Fraclayfe Word yang ada dalam bentuk Gacha. Melayang beberapa sentimeter dari tangan Sendai.

Dia mengeluarkan item tersebut dari Fraclayfe Fracment miliknya. Tidak salah lagi, itu merupakan hal yang hanya mungkin dilakukan oleh individu yang berasal dari dunia permainan dan susunan kata, Fraclayfe. Melihat hal tersebut dilakukan tepat di depan mata mereka, seluruh seratus ribu lebih penonton mulai mempercayai apa yang sang idol katakan tentang dunia lain dan juga Betting Game yang mereka mainkan.

"Apa... apa yang mau dia lakukan?"

Emi-V bertanya-tanya dengan mata yang menatap lurus ke arah item itu.

Apa dia akan memakainya sekarang, di tempat ini? Mengambil beberapa huruf dari Fraclayfe Gacha untuk membentuk sebuah Fraclayfe Word? Kalau begitu, kata apa yang ia inginkan? Untuk apa dia menginginkannya? Dan kenapa gadis itu memiliki wajah tanpa keraguan seolah dia yakin mampu memperolehnya?

Jika itu adalah Fraclayfe Gacha, maka huruf yang muncul akan ditentukan secara random. Apapun yang terjadi dia Cuma punya 12 kali kesempatan. Jika itu Akira maka adalah 6 kali, tapi Sendai punya 12.

Meski begitu untuk mendapatkan kepercayaan diri semacam ini hanya dengan 12 kali giliran------apa dia bodoh?

Setidaknya—itulah yang Emi-V dapat pikirkan.

Mendekatkan 'tanda tanya' tersebut di depan dadanya, sekali lagi Sendai berbicara.

"Kalian semua melihatnya? Ini adalah Fraclayfe Gacha yang tadi kubicarakan.... Kartu AS, kartu terkuat untuk membawa kemenangan permainan ini tahu..... Benar, tapi.... aku tidak butuh ini. Apa bisa aku membuangnya?"

-- Apa?

Emi-V mulai bertanya-tanya dengan dirinya sendiri apakah telinganya mendapatkan kesalahan dalam menerjemahkan gelombang suara atau tidak.

----Seluruh ke-12 Fraclayfe Word, dia bilang dia tidak membutuhkannya dan ingin membuangnya tapi.... kenapa?

Emi-V tidak bisa memahami cara berpikir yang ada dalam otak Sendai. Itulah kenapa, dia melihat ke sekelilingnya untuk mengamati apakah orang lain juga memiliki masalah yang sama.

Tetapi di samping kanan dan kirinya, ada dua orang dengan rambut berwarna emas dan putih memiliki ekspresi berbeda yang disebabkan oleh satu hal yang sama, memikirkan sesuatu yang sama, dan melihat melalui pikiran itu sebuah masa depan yang sama.

-- Jangan bilang kalau ini—sebenarnya sangat gawat?

----Di sebuah perang dunia nyata abad pertengahan, seorang knight akan menjadi lebih kuat dengan armor kuat berada di tubuhnya. Benar, kau tidak bisa membantah sejarah ini tapi...

Jika dia mengenakan sebuah armor dan melengkapi tubuhnya dengan perlengkapan-perlengkapan yang kuat, bukankah sebenarnya itu Cuma karena knight itu sendiri takut dengan serangan musuh?

Dan pada akhirnya, apa kau bisa mengatakan dengan jelas kalau itu bukan karena knight tersebut 'tidak memiliki rasa percaya diri terhadap tubuhnya sendiri'?

Jadi, apa yang harus dia lakukan?

---------Bertarung seperti tidak ada yang dapat menebas ataupun melukaimu. Percayalah pada dirimu sendiri. Karena dibandingkan dengan sebuah pedang, tubuhmu yang sebenarnya akan jauh lebih kuat.

Jika seorang knight mempercayai cara berpikir ini dan membayangkannya, apa yang mungkin dia dapatkan? Benar...

- Imagine power.

Menggunakan armor dan senjata hanyalah bukti bahwa kau tidak mempercayai tubuhmu sendiri. Lalu, bagaimana kalau kau membuang semua itu?

Hanya berangkat ke medan perang dengan imagine power—kau bisa menjadi ksatria paling pemberani yang pernah ada. Tidak ada pedang yang dapat melukai tubuhmu. Benar, bahkan sebuah missile bisa kau terima tanpa terluka.

----Mempercayai pemikiran semacam ini, Sendai berkata bahwa Fraclayfe Gacha itu—dia ingin membuangnya.

Dan lalu, kepercayaan dirinya terhadap pemikiran bahwa dia dapat memenangkan Betting Game – Zenth Regret dengan mudah akan menjadi jauh lebih besar. Yang bahkan orang ini mampu melakukan hal itu tanpa Fraclayfe Word sama sekali.

Meskipun lebih tepatnya, itu bukanlah kepercayaan dirinya sendiri. Semuanya—seluruh ratusan juta individu dari Fraclayfe dan seluruh seratus ribu orang yang gagal Humanless dapatkan, dan bahkan rasa takut dari lawan bermainnya sendiri akan mengubah sesuatu yang pada awalnya hanyalah pemikiran menjadi kenyataan.

-----Memikirkan ini, Shion memukul meja dengan tangannya. Dan di sisi lain Ruri juga mengalami shock yang begitu besar

-- Apa ini yang Sendai incar dari awal...? Tidak....-----

Dia bukan mengincarnya dari awal. Bahkan di dalam dirinya sendiri gadis ini tidak menyukai ketika dia ingin memberikan 'harapan' kepada orang lain dengan lagunya, itu malah digunakan seperti ini.

Lalu, untuk apa konser idol itu dilanjutkan? Shion mengerti bahkan tanpa perlu bertanya.

Ini adalah apa yang Shion dan para Humanless lain dapatkan—hukuman dari sendai untuk membalas orang-orang yang telah mempermainkan impiannya sebagai seorang idol.

-- Sekarang.... apa yang bisa kulakukan?

Jauh di alam bawah sadarnya Shion berpikir, jika------Mereka telah kehabisan semua opsi.

Itu tidak salah, tapi apa bisa Sendai membuang sebuah Fraclayfe Gacha begitu saja? Seperti, apa XeeX mengijinkan hal seperti ini dilakukan?

Jika firasat Shion tentang XeeX telah menebak semua isi dari Betting Game ini dan merencanakannya untuk sebuah ending yang ia inginkan itu benar, lalu apakah membuang Fraclayfe Gacha itu diijinkan?

Jika Sendai pada akhirnya akan membuang Fraclayfe Gacha miliknya, lalu kenapa XeeX dari awal memberikan item tersebut kepadanya?

Shion tidak ingin mempercayainya tapi—dia memikirkan ini.

-- Jadi sejak awal..... alasan kenapa kau memberinya item itu adalah untuk ini hah, XeeX?

"Hahah....."

-- Dan sekarang semuanya berjalan seperti keinginanmu apa kau sudah puas?

Di bawah rambut putih dan sepasang mata yang memancarkan cahaya emas, Shion tersenyum masam.

-- Semuanya menjadi terlalu sulit untuk kami.... kenapa?

-------Itu karena....------

"Nah~ apa tidak bisa aku membuang Fraclayfe Gacha ini saja ya~, XeeX-oniichan?"

Karena sang Creator—yang menciptakan Betting Game – Zenth Regret—Game terbesar dalam sejarah Fraclayfe yang semua Gamer impikan itu—itu adalah kakak laki-laki Sendai sendiri.

--------.................

Dan lalu----

Muncul di tengah panggung, menjawab panggilan dari adik perempuannya, seorang dewa yang ada dalam tubuh remaja berambut dan bermata hitam berkata.

"Hyahahah~ nah benar, dalam kondisi normal bahkan kamu sekalipun akan kesulitan untuk menghancurkan item yang eksistensinya ada di atas Fraclayfe Word jadi.... kalau kamu mau kamu bisa mengembalikannya padaku, Sendai."

Mengambalikan, huh.... jadi pada akhirnya, Sendai akan menang bahkan tanpa Fraclayfe Gacha miliknya..... tidak, ini bahkan lebih buruk dari itu.

Jika dia mengembalikan, Fraclayfe Gacha miliknya—permainan itu akan berjalan seolah tim Sendai adalah satu-satunya yang memberi kemudahan kepada lawan.

Sungguh....

Dia tidak cukup menghancurkan harga diri para Humanless hanya dengan mengalahkan mereka—tapi dia bahkan! Dia bahkan ingin menghina kekalahan mereka 'Apa kau mau main-main denganku, XEEX-----'—Shion bergumam seperti itu dengan suara yang bergetar.

"Dan pada akhirnya...."

Dia mengepalkan tangan kanannya—tangan yang lemah, tangan milik seorang Zombist, tapi itu diisi dengan tenaga yang begitu kuat.... mengangkat tangan itu 90 derajat ke kanan, di depan Emi-V, ke arah partnernya, Konokoneko Ruri.

Seorang remaja berambut emas dengan mata sebiru langit, partner dari Zombist itu, seorang remaja yang datang dari dunia teknologi dan sains sama seperti Akira—Konokoneko Ruri. Ia juga telah mengangkat dan mengepalkan tangannya.

Itu adalah tangan kiri, tangan dari seorang gadis, tidak terlalu kuat.

Di hadapan Emi-V, kepalan tangan mereka bertemu. Lawan mereka seorang gadis dengan kemampuan 'tidak diketahui'—adik perempuan sang Creator, dengan akal sehat semua orang mengikuti keinginannya.

Dia berhasil membaca rencana Shion, dan bahkan—dia menjatuhkan hukuman kepadanya sekaligus teman-temannya. Bersama dengan naga api dalam legenda yang mereka kenal sebagai Echo. Mereka merupakan lawan bermain yang tangguh.

Cukup kuat sampai para Gamer yang menghadapinya akan tersenyum seperti orang gila. Darah mereka mendidih.

-----Dan pada akhirnya....

"Aku tidak peduli apakah kita harus menjatuhkan akal sehat yang dibuat oleh dewa sekalipun."

"Jika itu adalah leader dan aku—kita bisa melakukannya, tahu? Akira dan Emi-V juga akan ada untuk membantu."

"Hm... Shion-san, Ruri-san, kemudian Senpai dan aku...."

Emi-V menyatukan kedua tinjunya dengan mereka, dan melanjutkan.

"Jika ada Senpai dia mungkin akan mengatakan sesuatu seperti 'menyerah di tengah jalan itu berlawanan dengan jalan ninjaku' atau sesuatu seperti itu ya kan? Kalian selalu bilang kalian akan menunjukkan endingnya dan... aku masih mempercayainya tahu?"

"Hnh~, yah, kalau Akira ada di sini dia mungkin akan melihatmu dengan pandangan hangat dan bangga... Emi-V, sekali saja aku akan membiarkanmu mengatakan kalimat itu sekarang—katakanlah."

"T-tidak, itu tidak seperti sifatku.... tolong jangan memaksaku mengatakan hal-hal yang memalukan!"

Ruri tertawa ringan. Melirik sedikit ke samping dan berkata.

"Emi-V.... kau tahu, itu tidak memalukan... tapi Cuma chuuni?"

"A-aku tidak tahu apa yang kamu maksud tapi... oke, oke! Aku Cuma perlu bilang kan?!"

Dan kemudian---

Mengeluarkan semua tekadnya ke dalam mata merah yang seperti memendam rasa malu di dalamnya, seorang gadis yang memakai tudung beruang di rambutnya menyerukan.

"Aku Cuma mengambil alih posisi kalian berdua untuk mengatakan ini oke? Dan juga jangan memberitahu apapun pada Senpai tentang ini." Dia menelan ludahnya sekali, dan mendeklarasikan. "Biarkan kami menunjukkan endingnya!"

"Fufu~.... Kamu menyebutnya dengan baik, Emi-V."

"Yah, dan sampai kapanpun kita bisa tunjukkan kalau Humanless tidak akan kalah."

........................................--------

Namun, tepat setelah semua ujian dilakukan....... tak satupun dari tim Shion atau Akira memegang 'jumlah nilai tertinggi'.