Tapi Risya ternyata kembali ke kamarnya dan mengunci pintunya. Toni jadi merasa lega, mungkin Risya butuh sendiri.
Toni lalu kembali ke kamarnya sendiri. karena merasa tenang Risya tidak meninggalkannya. Toni lalu merebahkan diri dikamarnya dan tertidur hingga siang. Akhirnya Toni bisa merasakan tidur nyenyak. selama ini Toni selalu susah tidur karena perasaan bersalah pada Risya. Dan kini Risya sudah tahu rahasianya membuat Toni merasa lega dan bisa tidur bahkan dia bangun kesiangan.
Toni segera beranjak dari tidurnya ketika melihat jam di dinding menunjukan jam 08.00. Dia harus bangun dan membuat sarapan untuk Risya. Toni ingin meminta maaf pada Risya melalui makanan yang akan dia buat. Dia yakin Risya akan memaafkannya.
Toni melewati kamar Risya dan tersenyum lalu melangkah ke dapur. dan menggunakan celemek untuk memasak. 30 menit kemudian. sepiring nasi goreng dan segelas juice jeruk kesukaan Risya sudah siap.
Toni mengetuk pintu kamar Risya
" tok....tok....tok.... Sya. kamu sudah bangun ? " tanya Toni dengan hati-hati dan menunggu jawaban dari Risya.
" boleh aku masuk Sya ? aku membawakan sarapan untukmu. "
tetap tidak ada jawaban dari dalm kamar.
" apa Risya masih tidur? mungkin Dia kelelahan. " batin Toni. Dia lalu mengambil kunci duplikat dan masuk ke kamar Risya. namun Dia sangat terkejut ketika melihat ranjang Risya begitu rapi seperti tidak ditiduri. Toni menjadi panik. dan berlari ke kamar mandi sambil memegang nampan. tapi tidak menemukan Risya di sana.
" Risya...Risya...kamu dimana ? kamu dimana sayang ? "
Toni mencari ke Balkon tetep tidak menemukan Risya. Toni lalu melihat ke meja Rias dan disana ada HP Risya yg Toni belikan, Sebuah cincin berlian dan sebuah Surat :
" Assallamuallaikum Ton. Aku pamit, aku kembalikan semua pemberian kamu termasuk semua baju, perhiasan dan semuanya yg pernah kamu berikan. Maaf aku nggak bisa menerima lamaran kamu. Sebuah hubungan yang di dasari sebuah kebohongan tidak akan bertahan lama. Terima kasih buat semua kebaikan kamu. Aku yakin kamu akan menemukan cinta sejatimu. tapi itu bukan aku. Tadinya aku ingin belajar mencintaimu. namun ternyata aku nggak mampu. Hatiku sudah hancur. dan aku nggak pantas untukmu. Jangan pernah mencariku. Aku sudah memaafkanmu. Tolong hiduplah dengan bahagia. Aku bukan Jodoh kamu dan tidak pantas untukmu. bukalah hatimu untuk wanita cantik yang masih suci. Hiduplah dengan bahagia Ton. Selamat Tinggal."
" Prang....." Toni menjatuhkan nampan yang berisi nasi goreng dan jus jeruk ditangannya lepas.
" Risyaaaaa....Maafkan aku. " Toni terduduk di lantai sambil menangis terisak memegang surat yang di tinggalkan Risya. tak dipedulikan tangannya yang kini berdarah terkena pecahan piring dan gelas yang berhamburan di lantai. Luka dihatinya lebih sakit dari luka ditangannya.
" Maafkan aku Risya, aku mencintaimu...hanya kamu..." Gumam Toni lirih sambil menunduk. salah satu tangannya meremas surat dari Risya sambil memegang dadanya yang terasa perih.
" Kapan Risya pergi? " pikirnya. dan kemana Risya pergi ?? Risya nggak punya tujuan. aku harus mencarinya" Toni lalu bangkit dan mengambil kunci mobilnya lalu menyusuri kota Jakarta mencoba mencari keberadaan Risya. Toni berusaha menghubungi siapa saja yang di bisa untuk membantu mencari Risya. terutama tantenya Bu Yuli yang juga adalah atasan Risya di kantor. Tapi hasilnya Nihil.
Toni semakin panik takut terjadi sesuatu sama Risya. Namun Risya seolah raib di telan bumi karena Toni sudah mencari kesetiap sudut kota Jakarta tidak menemukan jejak wanita manis itu.
" Risya kamu dimana ? jangan bikin aku panik dong. " Toni masih mengemudikan mobilnya sambil menengok kanan dan kiri mencari sosok wanita mungil yang selalu dirindukan. Namun hasilnya Nihil.
Toni memukul stir mobilnya karena merasa kehilangan Risya. Dia berusaha menelpon Risya namun Toni lupa. Toni tidak pernah punya Nomor Risya di HP lamanya. bodohnya Toni tidak pernah menyimpan no Risya di HP lamanya. Toni hanya tahu no HP di HP baru Risya. namun Risya sudah mengembalikan HP itu padanya. Kemana lagi Toni akan mencari Risya ?
*******
Risya terbangun dari tidurnya dan merasakan kepalanya sangat pusing. Dia berusaha mengerjapkan matanya yang terasa berat. Apalagi kepalanya terasa sangat ngilu dan pusing sekali. Risya berusaha mengingat-ingat apa yang menyebabkan Dirinya mengalami pusing yang teramat sangat?
" Ah....ternyata aku mabuk semalam." gumam Risya sambil memijat kedua pelipisnya agar sakitnya bisa berkurang. Risya terus memijat pelipisnya sambil pandangan matanya melihat sekeliling.
" Dimana aku ?" batin Risya
sampai pandangannya terhenti pada sosok tubuh yang sedang berbaring di sampingnya tertelungkup dan bertelanjang dada. Risya begitu kaget melihat laki-laki yang tertidur disampingnya bertelanjang dada.Risya lalu melihat tubuhnya sendiri.
" Aaaahhh...." teriak Risya begitu keras melihat kebawah selimut dan ternyata Dia tidak menggunakan baju sehelaipun.
Teriakan Risya membangunkan laki-laki disampingnya.
" Apaan sih. brisik tau ." kata laki-laki itu sambil mengucek kedua matanya yang masih terasa berat. Dia begitu kaget mendengar teriakan cewek mungil di sampingnya. Namun belum juga kesadarannya pulih sehabis bangun tidur. Dia harus mendapat pukulan bertubi-tubi di dadanya oleh cewek yang berada disebelahnya.
Laki-laki itu lalu membelalakan badannya dan terkejut melihat ada seorang wanita dikamarnya.
"aaaaaachkk.." gantian Si lelaki yabg teriak karena kaget.
" si..siapa kamu ?? ngapain kamu disini. ? "
" Sialan kenapa kamu gantian teriak. seolah kamu dalah korban disini. harusnya aku yang bertanya. kamu siapa ? dan kenapa bisa berada satu kamar denganku ? "
" aku juga nggak ingat apa-apa. " jawab laki-laki yang bernama Ryan.
" Seingatku aku minum di Club lalu aku mabuk.tapi kenapa aku jadi berada disini bersamamu? dan...apa yang sudah kmu lakukan padaku ? " tanya Risya dengan mata memerah dan mulai terisak
" shuttt....jangan nangis dong. " pinta Ryan pada Risya.
" Oke...aku bakalan tanggung jawab dan bakal nikahin kamu. tapi please jangan nangis ya. "
" Kamu yakin?"
" Iya aku yakin. tapi dengan satu syarat jangan bilang kita sudah berzina pada keluarga kita. bilang aja kalau kita ketemu di sosmed dan pengin segera menikah. "
" secepat itu? kamu nggak mau tau masa laluku? apa kamu nggak menyesal ?"
" Ah...bodo amat sama masa lalu kamu. yang jelas kita sudah berbuat dosa. dan kita mesti bertaubat. "
" Ok kita sepakat. " Risya merasa ini jalan terbaik agar dia bisa melupakan Arul mantan suaminya. Toh hidupnya sudah hancur kini. dan tidak adalagi yang diharapkannya lagi. kalo sampe Arul tau kejadian ini mungkin dia juga nggak akan mau menerima istri yang sudah berbuat zina sepertinya. Risya sangat sedih ketika mengingat semua tentang Arul. sangat sedih. apalagi dengan kejadian malam ini. walaupun dirinya sendiri tidak yakin sudah berzina dengan Ryan.tapi kondisinya yang telanjang, baju berserakan menandakan bahwa dirinya memang habis bercinta. itu membuat sedih gadis berhijab yang tak berhenti menangis penuh penyesalan. Selama hidupnya dia hanya ingin 1x disentuh lelaki yaitu Arul suaminya dan nggak mau menikah lagi walau Arul sudah menceraikannya. tapi kejadian tadi malam membuat Risya seakan tak punya muka bertemu Arul lagi. Dia merasa kotor dan telah berkhianat. walaupun dia sudah dikhianati Arul. tapi di merasa nggak pantas membalas dengan hal yang sama.