Keesokan harinya Risya dan Arul menemui pak Ustad. Mereka menjelaskan maksud mereka berdua datang dan Ingin melangsungkan pernikahan secara agama. Pak Ustad mengerti keinginan mereka tapi menjelaskan syarat dan rukun nikah harus ada wali dan saksi. apalagi mereka juga memiliki keluarga.dan orang tua mereka masih hidup. kalo menggunakan wali hakim memang bisa tapi kalo masih ada wali yang masih hidup maka pernikahan itu menjadi tidak sah. Pak Ustad menyarankan mereka untuk bicara lagi kepada kedua orang tua mereka dan meminta ijin untuk menikah aja lagi secara baik-baik.daripada pernikahan mereka menjadi tidak sah dimata Allah.
Arul dan Risya jadi sedih. Risya lalu menelpon papahnya dan meminta ijin untuk menikah. Pak Suharso sangat marah mendengar keinginan putrinya itu. dan malah menuduh putrinya udah hamil duluan. Risya jadi sedih banget. Risya lalu menceritakan semua ke mas Darma. dan membawa mas Darma menemui pak ustad. Pak Ustad menyarankan kalo mas Darma untuk menjadi Wali nikah untuk Risya. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya mas Darma mau menjadi wali nikah Risya daripada nanti Risya berbuat yang dilarang agama lebih baik mereka menikah saja. toh mereka sudah dewasa.
Risya dan Arul akhirnya menikah 3 hari kemudian secara agama dan hanya dihadiri orang-orang terdekat saja. Dari keluarga Arul hanya di hadiri oleh bang Anto. karena ayah Arul juga sedang kurang sehat. Disaksikan oleh mba Andri, Ani dan Teguh di sebuah Masjid Di Jakarta akhirnya Arul dan Risya menikah. Risya memakai kebaya putih dan dirias dengan sangat cantik. walaupun sederhana tapi pernikahan mereka berjalan dengan lancar
" Saya terima nikah dan kawinnya Risya adlina Putri binti Suharso dengan Mas Kawin seperangkat alat Sholat dibayar tunai. " Arul dengan lantang melafalkan Ijab Qobul Hari itu.
" Bagaimana para saksi ? Sah ? " tanya penghulu yang menikahkan mereka.
" Sah..sah...sah.." Para saksi langsung berteriak sah. dan berdoa.
" Alhamdulillah..." Akhirnya semua menjadi lega dengan selesainya prosesi pernikahan mereka berdua. Risya baru keluar ke dalam masjid setelah prosesi itu selesai. Dari tadi Risya hanya menunggu di ruangan di dalam maajid dan mendengarkan Arul mengucapkan Ijab Qobul dengan lancar. sampai Risya menitikkan airmata mendengar itu. Ketika mendengar kata " sah " dari para saksi Risya langsung melakukan sujud syukur ditempatnya. Dia masih tidak percaya bahwa Dia menjadi seorang Istri sekarang.
Ada perasaan bahagia karena dia menikah dengan orang yang sangat dicintainya. tapi juga sedih karena orang tuanya belum merestui mereka.
Arul memandang istrinya dengan penuh kekaguman. ternyata Istrinya memang sangat cantik memakai baju pengantin seperti itu. baju itu juga terasa sangat pas di tubuh Risya yang ramping. Wajah cantik istrinya sekarang masih di liputi mendung. Arul sangat mengerti apa yang dipikirkan istrinya. tapi ini adalah langkah yang terbaik agar dia dan istrinya bisa berhijrah di jalan Allah.
Risya dan Arul tidak ingin berbuat zina lagi. karena berpegangan tangan, berciuman itu adalah zina juga. Arul dan Risya ingin ketika mereka dekat itu akan mendatangkan pahala bagi mereka dan bukan berzina seperti sebelumnya. mereka bukannya tidak takut dengan apa yang mereka perbuat itu menyakiti hati orang tuannya. tapi mereka justru lebih takut kepada Allah.
Mereka tidak sanggup berpisah. maka yang terbaik adalah mereka bersama. walaupun pernikahan mereka sudah sah secara agama. tapi mereka juga harus menjaga perasaan orang tua mereka. sehingga mereka tetap tidak akan melakukan hubungan suami istri sebelum mendapat restu orang tua.
Keputusan yang mereka ambil mungkin tidak tepat tapi demi agar mereka tidak berbuat zina lagi mereka melakukannya. semua karena cinta mereka sama Allah. Dan semoga Allah selalu membuat mereka istiqomah dalam menjalankan biduk rumah tangga mereka.
Risya mendekat ke arah Arul, meraih tangan lelaki yang kini menjadi imamnya dan menciumnya tanda baktinya sebagai seorang istri. Arul lalu mencium kening Risya dan mendoakannya.
Setelah itu Risya dan Arul meminta restu dari mas Darma dan yang lain. setelah itu mereka melakukan sesi foto bersama. setelah itu makn di restoran bersama-sama. Setelah selesai semua acara. Arul membawa Risya ke sebuah Hotel di Jakarta yang telah di pesannya. Kamar Suit President yang cukup luas dengan pemandangan pantai membuat suasana menjadi romantis.
" kamarnya cantik banget ka. " kata Risya ketika pertama kali masuk ke kamar itu. Ranjang yang besar berukuran King Size, kamar mandi yang luas. ada meja Rias yang besar dan elegan. kulkas yang penuh dengan buah-buahan dan soft drink.
Risya langsung membuka korden dan di sangat terkejut demgn pemandangan pantai carita yang begitu indah
" wow..indah banget ka. "
Arul meletakkan jas yang di pakaian di sofa dan berjalan mendekati Risya. Arul lalu memeluk Risya dari belakang. dan mengecup kepala Risya.
" kamu suka sayang? "
" iya ka. aku suka banget. makasih ya."
" jangan panggil ka lagi dong. aku sekarang udah jadi suamimu. " bisik Arul di telinga Risya yang membuat Bulu kuduk Risya berdiri.
" trus harus panggil apa ? " tanya Risya sambil menengadahkan kepalanya.
" apa aja. honey, sayang atau mas. yang terdengar mesra. "
" ehm...kalo mas gimana ?"
" mas...oklah. lebih enak di dengar. "
" kamu mandi dulu sana. apa mau aku mandiin? " ledek Arul.
" ihh...enggak...enggak... kata Risah langsung ngacir ke kamar mandi karena saking malunya. sampe dia lupa nggak bawa handuk dan baju ganti ke kamar mandi. Dia jadi berdiam lama dikamar mandi.antara takut dan malu pada Arul. tapi lama kelamaan dingin juga di kamar mandi. Riya lalu memberanikan diri memanggil Arul suaminya.
" Mas, bisa tolong ambilkan handuk dan bju gantiku mas ?" teriak Risya malu-malu.
Arul yang mendengarnya jadi senyum-senyum penuh arti. " Apa kamu sedang mencoba menggodaku sayang ? " ledek Arul
" enggak mas. maaf aku tadi buru-buru sampe lupa bawa handuk dan baju. tolong ya mas aku kedinginan. " kata Risya dengan suara bergetar.
" Iya sebentar. "
Arul lalu sengaja memberikan baju tidur berupa lengrie yang dia beli untuk Risya beberapa hari yang lalu. Dia lalu menuju kamar mandi dan mengetuk pintu dan memberikan pakaian itu pada Risya.
" tok...tok...tok...ini bajunya sayang ? " kata Arul
" makasih ya mas." kata Risya hanya mengintip sedikit ke Luar.
" mas ga boleh masuk nih sayang. " goda Arul yang hendak masuk.
" ihh...mas mesum. " Risya lalu menutup pintu kamar mandi.
" hahaha..."Arul paling suka menggoda Risya.
Beberapa menit kemudian terdengar teriakan Risya lagi..." aaaaakh...mas "
Arul yang sedang beraantai di ranjang langsung terkejut. " Ada apa sayang??kamu jatuh? " tanya Arul cemas
" Enggak mas...ini...ini..."
" ini apa sayang? aku masuk ya. " Arul langsung mendobrak pintu kamar kamdi karena takut terjadi sesuatu dengan istrinya.