Chereads / Playboy juga punya hati / Chapter 76 - 76. Akhir kisah Cinta Kita ( bagian 5 )

Chapter 76 - 76. Akhir kisah Cinta Kita ( bagian 5 )

" Pah...please. papah ketemu dulu sama dia dulu deh. biar papah bisa kenal dulu. dia baik pah orangnya. " Risya coba menjelaskan sama papahnya.

" RISSYAA...." bentak pak Suharso.

" Pah, jangan terlalu keras sama Risya. Risya bukan anak kecil lagi pah. dan papah harus kenal dulu pah sama Arul. Darma juga awalnya nggak suka sama Arul. tapi melihat pengorbanan Arul dan tindakan Arul selama ini sama Risya. Darma yakin Arul bisa bertanggung jawab sama Risya. " Darma mencoba membela Arul di depan papahnya.

" Ok. papah mau ketemu sama Arul. tapi kalo Dia tidak bisa membuktikan dirinya pantas buat kamu. maka kamu harus tinggalkan Dia. " kata Pak Harso tegas.

" Yang penting papah ketemu dulu sama kak Arul. Risya yakin papah bakalan suka sama Dia. " Risya menjadi lebih bersemangat.

" Kak Arul nanti pulang jam 12 Pah. kita tunggu aja ya. papah nginep di kamar mas Darma? "

" Enggak papah nginep tempat Hendro. tempat mas Darma kebetulan full Ris. semua masuk pagi. jadi ga ada tempat kosong. tempat Hendro kan 2 anak IM lawan shif kamu. jadi kosong. " mas Darma menjelaskan

" Ya udah malah kebetulan kamar Hendrokan depan kamar kak Arul. jadi nunggunya gampang. " kata Risya bersemangat.

" Ya udah kamu makan dulu trus pulang mandi. dah bau aceem ih..." perintah mas Darma sambil memegang hidungnya sendiri.

" enak...aja. wangi tau. " balas Risya sambil mencium keteknya sendiri tapi nyadar bahwa dia memang bau.

" hahahahhaa....benerkan kecut. "

Risya jadi cemberut.

*******

Jam 12 malem. Arul pulang kerja dengan langkah malas menuju kamarnya, wajahnya masih pucat, menandakan dia memang masih sakit.

" kak Arul.." panggil Risya yang masih duduk santai dengan papahnya. Dia langsung menghampiri Arul.

" hei...kok belum tidur." kata Arul sambil mengusap kepala Risya lembut.

" aku nunggu kamu ka. "

" kok malem-malem dikamar cowo sayang. kan biasanya kamu nunggu aku diatas. biar aku yang ke atas sayang. aku nggak mau kamu digodain nanti. " kata Arul sedikit cemberut karena dia nggak rela kalo kekasihnya malem2 ada dikamar cowo.

" hm...kamu cemburu ya? aku sama papah dan mas Darma kok. aku mau ngenalin kamu sama papah. " kata Risya menjelaskan.

" Papah kamu? " kata Arul kaget. Dia lalu mengikuti Risya yang sudah menggandeng tangannya ke arah pak Suharso. jantung Arul berdetak dengan cepat. apa yang harus Dia lakukan nanti. tapi Risya sudah membawanya ke depan pak Suharso.

" Pah...kenalkan ini Arul. pacar Risya. " kata Risya mengenalkan Arul pada papahnya.

Pak Harso menatap Arul tajam namun dia masih berpura-pura baru bertemu dengan Arul di depan anak gadisnya.

" Ohh..ya Suharso " kata Pak Suharso sambil mengulurkan tangannya. Arul yang daritadi hanya diam menunduk lalu menyambut tangan pak Suharso dan mencium punggung tangannya masih dengan hati yang diliputi keheranan dengan sikap pak Harso yang mendadak jadi lembut.

Arul masih bertanya-tanya dalam hatinya.

"Apa Risya sudah menjernihkan kesalah pahaman ini. dan pak Harso sudah mulai berubah pandangannya terhadapku.atau pak Suharso sedang bersandiwara di depan anaknya. "

" Jadi kamu yang bernama Arul? kata pak Suharso seolah baru pertama kali ketemu Arul. "

" Iya om. saya Arul om. " jawab Arul menjawab dengan sopan.

" Apa kamu serius dengan anak saya? " tanya pak Harso

" I...iya om saya sangat serius sama Risya. " jawab Arul.

Pak Suharso memandang Arul dengan tatapan tidak senang. namun dia menyembunyikannya dengan sangat baik di depan anaknya. Pak Suharso mengikuti saran Hendro untuk berpura-pura baik sama Arul di depan Risya. Dia nggak mau sampe Risya membenci dirinya kalo langsung terang-terangan menentang hubungan mereka.merekapun akhirnya mengobrol bersama seperti sebuah keluarga.Risya begitu bahagia dengan suasana malam. itu, karena papahny sepertinya tidak keberatan dengan hubungannya dengan Arul. malh papahnya besok minta dianter Arul ke Terminal saat mau pulang. Arul bahagia banget karena pak Harso mau menganggapnya seperti anak sendiri. semua yang terjadi pagi tadi segera ia lupakan. jam 1 malam. pak Suharso pamit untuk beristirahat

" huahahaha..." pak Suharso menutup mulutnya. " aku udah ngantuk, aku tidur dulu ya. kalian cepat pergi tidur. "

" iya pah.. "

" Oh ya Rul, kamu antar Risya ya. dan jangan lupa besok pagi antar om ke terminal. "

" Siap Om. " jawab Arul sudah mulai akrab dengan pak Suharso.

Arul lalu mengantar Risya sampe depan kamarnya.

" sayang..." kata Arul sambil menarik tangan Risya yang mau masuk ke kamar.

" kenapa Kak ? "

" Aku bahagia banget. akhirnya papah kamu mengijinkan kita pacaran. aku nggak akan mengecewakannya. "

" Iya ka. aku juga bahagia...apa yang takutkan nggak terjadi. "

" Tapi gimana cara kamu meyakinkan papah kamu? " tanya Arul lagi.

" Aku cuma ngomong yang sebenarnya kok. kalo kamu tuh baik, perhatian dan selalu menjagaku. Udah malem ka, kamu perlu istirahat. kamu kan masih sakit. wajah kamu masih pucat ka. "

" ehm...aku...aku masih kangen sama kamu. " bisik Arul di telinga Risya.

" ihh...genit. sebentar lagi pak Yudi patroli. kamu nanti bisa ketangkep satpam lo. kalo masih disini. " ledek Risya yang masih menggenggam tangan Arul. Dia sebenarnya juga nggak mau melepaskan tangan Arul.

" Biarin Aja. kalo ketangkep kan biar sekalian di kawinin, mumpung ada papah kamu. " balas Arul sambil cekikikan.

" Risya hampir tertawa lebar kalo nggak segera di tutup mulutnya oleh Arul. " sssttt.!! dah malem kasihan temen-temen kamu lagi pada tidur. "

" Iya...iya..udah sana pulang. " usir Risya.

Arul lalu pamit pulang dan mencium kening Risya dengan lembut. Pak Suharso geram melihat anak gadisnya di cium sembarangan begitu oleh Arul. Dia mengepalkan tinjunya ke dinding. ingin Dia berteriak kalo saja dia tidak ingat ini bukan di rumahnya. tapi di mess.

" Kak..."

" ya..."

" hati-hati ya. " Risya masih memegang tangan Arul dan nggak ingin melepaskannya.

" Iyaaa....lepasin dong tanganku. masih kangen ? mau dicium yang lebih.... ?" ledek Arul.

"ihh...enggak. " ucap Risya sambil melepaskan tangannya. mukanya bersemu merah seperti kepiting rebus, membuat Arul jadi gemes

" hahahahaha...."Arul lalu mencubit pipi cubby Risya sebelum meninggalkannya.

Risya masih menatap wajah kekasihnya sampai dia turun dari tangga. baru Dia masuk ke kamar sambil senyum-senyum bahagia.