Chereads / Sixthsense (jiwa-jiwa yang merindu doa) / Chapter 18 - Doa dari dunia lain.

Chapter 18 - Doa dari dunia lain.

Kupesan sepiring nasi uduk dan segelas teh hangat. Lalu duduk di bangku plastik sebuah warung makan pinggiran.

"Pa kabar, lu?" kusapa seorang sahabat yang telah lama menunggu.

"Baik, lu apa kabar?" tanyanya.

Kemudian kita terlibat obrolan hangat.

"Gue, mau maried, Rin. Doain gue, ya mudah-mudahan acaranya lancar."

"Yaelah ... nggak lu minta juga, gue doain lancar Bil. Haha," selorohku.

"Iya, juga sih. By the way, bantuin gue jadi pawang hujan ya, Rin" ungkapnya polos.

"Waduh, gue nggak bisa. Lom sehebat itulah. Tapi nanti gue bantu doa aja, ya."

"Oke, Rin."

Ku kembali menikmati nasi uduk, sambil ditemani obrolan penjual yang berlogat betawi kental.

"Selamat, ya." Sebuah suara mengalun.

Kumenoleh.

"Akhirnya, Lu nikah juga," ujarnya lagi.

Kubalas dengan senyuman.

Ternyata suara itu berasal dari belakang sahabat saya. Seorang wanita berusia kira kira dua puluh tahunan. Bertubuh kurus dan terlihat kusam.

"Ada, seseorang yang mau ngomong sama lu Bil." Kulangsung katakan tanpa basa basi.

"Dia, berharap pernikahan Lu sukses. Semoga kalian berdua langgeng. Akhirnya, Lu yang duluan nikah dari dia. Padahal, belum lama kita ngobrol. Soal pernikahan masing-masing kelak akan seperti apa. Rencana kita kedepannya."

"Serius, Rin dia bilang gitu. Emang, beneran ada yang ngomong gitu ke gue. Siapa Rin, gue nggak kenal."

"Oh, ya. Inget-inget dulu Bil yang bener. Soalnya, dia kenal sama Lu," ujarku.

"Mbak, teh hangatnya tolong tambahin dong. Makasih." Aku meminta tambahan teh kepada pemilik warung nasi uduk. Sembari memandang wajah Billy yang nampak bingung.

"Siapa, ya? Oke deh nanti gue inget- inget dulu. By the way, thanks ya, Rin," tambahnya.

"Sama-sama. Em, dia minta Lu jaga topi yang dia kasih."

"Topi? emang, ada ya? Oke deh."

Kami pun larut dalam sebuah obrolan hangat.

Dua minggu kemudian. Sebuah pesan di whatApps masuk.

Ting!

[Rin, Inget nggak, topi yang dua minggu lalu lo cerita? Udah ketemu sekarang. Ada di kardus lemari. Dia sepupu gue, Rin. Meninggal nggak lama, sesudah dia suruh pake topi ini seminggu sebelumnya. Makasih, ya Rin.]

[Oh gituu. Lama amat baru sadar Bil haha.] balasku.

[Ini, baru ketemu. Kemaren, Lu cerita langsung gue cari-cari dirumah tuh topi.] balasnya.

-------

In memoriam Fatimah Azzahra.

"Bang, jangan lupa, jaga topi gue ya."