Tahun telah berganti dan umur mereka pun bertambah, Attar dan kempat pemuda yang seusia dengannya berusia 10 tahun dan Aurda 5 tahun.
Sir Gerald akan membawa mereka untuk didik sebagai penerusnya dan Cisa tidak keberatan karena mereka harus mandiri dan menjadi kuat untuk bisa melindungi keluarga.
Hari ini meeeka akan berangkat dan tinggal disana selama beberapa tahun untuk mengenal dan beradap tasi disana.
Walau pun Cisa merasa berat melepas mereka namun sudah menjadi tugasnya untuk menepati janjinya pada Sir Gerald, bahwa Attar akan menjadi penerusnya untuk menguasai atau mewarisi kastilnya.
Namu Attar tidak mau kalau hanya dirinya saja yang harus berangkat dia ingin ke empat saudaranya juga ikut bersamanya.
Jadi mau tak mau semua orang tua setuju dengan permintaan Attar sebagai putra tertua dia mengemban tugas penting untuk menjaga mereka semua.
Tapi Aurda tidak mau berpisah dari kakaknya dia menangis tersedu sedu hingga membuat semua orang ikuti apa yang dimauinya.
Disaat Cisa seorang diri berdiri di tepian balkon kamar tidurnya dia menerawang masa masa beberapa tahun yang lalu, andaikan Allah tidak mempertemukan dia dan Nicky apa takdir akan berubah? apa hal hal yang indah akan terjadi seperti kemaren? atau juga kehidupannya akan seindah sekarang ini?.
Banyak pertanyaan yang menjadi misteri tersembunyi andai kehidupan ini harus di ulang maka aku akan menjalani kehidupan seperti sekarang yang telah dia lalui.
Bertemu dengan orang orang yang menyayanginya dan juga mencintainya serta putra dan putri yang baik seperti saat ini, Cisa tidak akan pernah menyesali kehidupan yang telah terlewati dan di jalaninya.
Selama orang yang di kasihinya ada di sampingnya dia akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka hingga waktu berakhir.
Lama dia berdiri sambil merenung dan tersenyum mengingat akan kelebat memory masa lalu yang menjadikan dirinya seperti sekarang.
Cisa mengambil nafas panjang dan menghembuskannya matahari sore telah mencapai ufuk barat, sepasang lengan besar memeluk erat pinggang rampingnya dari belakang memberikan kehangatan pada udara sore yang mulai dingin.
"sweet heart apa yang kamu lamunkan disorehari begini, anak anak sedang menunggumu di bawah" Nicky berbisik ditelinga Cisa sambil mencium lehernya yang merupakan titik sensitifnya dan meninggalkan bekas warna merah disana.
"Hemmm...aahh... apa yang kamu lakukan hubby....!!" Cisa mendesah dan mengeliat dengan apa yang dilakukan suaminya itu.
"Tentu saja menikmati apa yang menjadi milikku" lagi lagi Nicky berbisik sehingga membuat Cisa meremang.
"Emmm.... kamu bilang mereka menunggu di bawah ayo kita kebawah sekarang" Cisa berusaha mengalihkan fokus suaminya yang hendak menyerangnya.
Cisa berjalan menuju pintu namun belum sempat dia tertarik kembali dalam pelukan suaminya dan kedua bibir saling bertemu dan terjadilah pergumulan didalam kamar tersebut.
Setelah selesai mereka berdua terpaksa harus mandi lagi dan baru keluar dari kamar menuju lantai bawah.
Raizel berdeham melihat rambut Nicky yang masih basah "Ehemm... apa kalian lagi membuat adik untuk Attar dan Aurda".
Mendengar kalimat kakaknya Cisa jadi memerah pipinya, dan itu membuat Sir Gerald melihatnya dengan tatapan yang sedikit penasaran.
"Apa itu benar jika benar aku akan 5unggu kelahirannya".
"Kakak ngomong apa sih....kami masih sibuk dengan pekerjaan kami jadi kemungkinanya kami belum memutuskan untuk nambah lagi" jawab Cisa malu malu.
"Haruskah kalian berangkat sekarang bagai mana kalau mama kangen?" Sasya bertanya.
"Tinggal datang kesana saja kan Ma? sekalian liburan kesana!!" jawab Attar santai.
"Baiklah kalian hati hati ya? selalu berdo'a, jangan lupa sholat 5 waktu dan juga sering telpon Mama minimal sehari dua kali saat kalian bangun tidur dan mau tidur, dan juga kalian saling menjaga satu sama lain dan jaga Aurda" Cisa memberikan wejangan dan mengingatkan.
"Baik Ma...? kami akan selalu mengingat kata mama" jawab Attar dan yang lain bersamaan.
Mereka berangkat menuju bandara menaiki pesawat pribadi agar tidak beresiko adanya pembajakan.
7 tahun berlalu akhirnya hari ini Attar dan yang lainya akan kembali ke Indonesia untuk pulang menemui orang tua mereka.
Mereka menjadi pemuda yang tampan tampan dan putri yang cantik jelita membuat yang memandangnya tidak berkedip.
"Mama....." Aurda berlari memeluk mamanya, dan mendapatkan balasan pelukan erat dari Cisa.
"Sayang Mama benar benar kangen pada kalian, bagaimana apa ada kesulitan selama berada disana?"tanya Cisa.
"Tidak ada yang sulit semuanya dapat teratasj karena kami selalu bersama dan saling membatu"jawab Attar dan elangkah menuju Mamanya berada dan memeluk Mamanya.
setelah menghilangkan rasa rindu mereka kembali ke mansion dan kembali aktifitas mereka seperti biasa.
Kehidupan Cisa dan keluarga hidup berlimpah kasih sayang dan juga kebahagian.
ππππππππππππTAMATππππππππππππ