Dara mengerjapkan matanya, ia mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan, kemudian menghela napas lega. Ia berada di ruang kesehatan sekolah, ia kira dirinya menjadi sandera Vero. Dara beringsut duduk, ia terkejut mendapati Aidan tertidur dengan posisi kepala bertumpu di sisi ranjang.
Tangan Dara terangkat akan menyentuh rambut Aidan, namun ia urungkan karena pergerakan laki - laki itu yang tiba - tiba.
"Lo udah sadar?" tanya Aidan begitu dirinya bangun dari tidur singkatnya. Dara mengangguk.
"Dimana yang lain?" tanya Dara. Ia menatap wajah lebam laki - laki di depannya, kemudian ia menghela napas panjang. Sepertinya luka itu karena Aidan menolongnya dari Vero.
"Yang lain lagi nonton konsernya Ansel." Aidan melihat arloji di pergelangan tangan kirinya.
"Udah jam setengah sepuluh, detik - detik mau pesta kembang api. Lo mau liat?"