"Gue nggak bisa antar lo pulang," ucap Kavin begitu berada di hadapan Caca.
"Kenapa nggak bisa?" tanya Caca dengan kening berkerut samar. Keduanya saat ini berjalan menuruni tangga ke arah lantai dasar.
"Gue ada les," jawab Kavin singkat.
Caca mengangguk, dirinya bisa mengerti jika laki - laki itu akan sangat sibuk setelah ini karena Kavin sudah menginjak kelas dua belas.
Jangan tanyakan kenapa Aidan tidak sibuk seperti Kavin mengingat Kakaknya itu juga sudah kelas dua belas, Aidan dan Kavin itu sangat berbeda. Aidan itu jarang belajar, malah tidak pernah. Laki - laki itu selalu SKS, Sistem Kebut Semalam.
Tetapi walau begitu, sekali Aidan mempelajarinya, Kakaknya itu langsung bisa memahami atau bahkan bisa langsung jago. Kakaknya memang se-jenius itu, berbeda dengan dirinya yang sulit memahami materi. Harus di ulangi beberapa kali, baru dirinya bisa paham.