Dara tidak melanjutkan ucapannya, ia langsung berjongkok dan membantu laki - laki itu duduk. "Lo nggak apa - apa?" tanya Dara lagi, karena saking paniknya melihat darah yang keluar dari hidung serta sudut bibir laki - laki itu.
Laki - laki itu mendengus. "Lo masih tanya? Apa lo nggak bisa liat muka gue yang babak belur kayak gini?" tanya laki - laki itu nge-gas.
Dara menghembuskan napas lega, melihat Aidan yang nge-gas seperti biasa dirinya yakin jika laki - laki itu baik - baik saja. Iya, laki - laki itu Aidan. Dara tidak heran sama sekali.
Mengingat Aidan yang terlibat tawuran waktu itu, ia yakin jika laki - laki itu mempunyai banyak musuh.
"Lo kenapa masih bengong? Bantuin gue," ujar Aidan sedikit kesal dengan Dara, karena perempuan itu hanya memandangnya tanpa melakukan sesuatu.