Cika sedang menunggu David, namun laki - laki itu tak kunjung datang. Hingga mobil silver berhenti di depannya, pintu mobil terbuka.
Laki - laki yang dirinya tunggu itu muncul di depannya. David tersenyum, laki - laki itu membukakan pintu mobil untuk dirinya. Ia dengan senang hati masuk ke dalam.
"Maaf atas kejadian dua hari yang lalu," ucap David memecah keheningan. Ia melirik ke arah perempuan yang berada di sampingnya. Melihat anggukan dari Cika, membuat dirinya tersenyum.
"Kita mau kemana?" tanya Cika was - was. Seringaian tercetak di bibir David, laki - laki itu diam tidak menjawab pertanyaannya.
Cika memilih diam, ia tidak bertanya lagi. Dirinya tidak ingin laki - laki itu emosi dan menyakitinya, mengingat David sangat temperamental.
Sudah satu jam, namun belum ada tanda - tanda jika keduanya akan sampai di tempat tujuan. Cika sangat penasaran kemana David akan membawanya, tetapi ia menahan dirinya untuk bertanya.