Seminggu setelah menikah, keduanya mulai sibuk dengan kegiatan masing - masing. Kelli yang sibuk kuliah karena setelah ini dirinya akan skripsi, dan Reyhan sibuk dengan kerjaannya di kantor.
Tetapi walau sibuk dengan kegiatan masing - masing, hubungan keduanya masih hangat. Semakin hari, tingkat gombalan maut Reyhan juga semakin menjadi. Hal itu membuat Kelli mewanti - wanti jantungnya agar kuat.
"Aku berangkat duluan ya, sayang. Jangan kangen," pamit Reyhan.
Kelli mengangguk dan mencium punggung tangan suaminya, sedangkan laki - laki itu mengecup kening Kelli. Ia mengantar suaminya sampai di teras rumah, entah kenapa ada yang mengganjal di hatinya.
"Tunggu sayang." Kelli mencegah Reyhan yang akan memasuki mobil.