"Aku nggak mau, Om." Cika menolak tegas.
Shaka melirik ke arah Reyhan dan Kelli berjalan lumayan jauh di depannya.
"Kamu harus mau, atau kamu mau gantiin jas saya yang basah karena minuman kamu dua hari yang lalu." Shaka menatap tajam perempuan di depannya.
Cika berdecak, dirinya tidak merasa terpengaruh dengan tatapan pria di depannya, "tapi saya nggak mau punya pacar pura - pura kayak om."
Shaka mendelik tidak terima, ia membuka mulutnya ingin mengingatkan perempuan di depannya untuk berhenti memanggilnya om, namun ia urungkan. Sepertinya percuma, mengingat perempuan di depannya ini sangat keras kepala.
Shaka mendengus, "kamu pikir saya mau punya pacar pura - pura seperti kamu, pendek dan cerewet."
"Kalian sampai kapan disana?" tanya Reyhan sedikit berteriak, Shaka menegakkan tubuhnya lalu menarik tangan Cika menghampiri pasangan yang baru menikah itu.