Sepulang kuliah, sahabatnya itu mengajak dirinya pergi ke salah satu cafe baru yang tidak jauh dari kampus. Tanpa berpikir panjang, Kelli meng-iyakan ajakan dari sahabatnya. Ya... walau pun dirinya harus menahan perasaan dongkolnya. Karena ia pasti akan menjadi kambing congek.
Untung saja Vion membawa mobil, setidaknya dirinya tidak perlu memesan taksi online. Baru saja ia berjalan mendekati mobil sahabatnya itu, suara seseorang yang familiar terdengar. Kelli buru - buru masuk ke dalam mobil Vion, namun dirinya kalah cepat dengan pria itu. Shaka mencekal tangannya yang bebas.
"Pulang dengan saya," titah Shaka tegas, membuat Kelli enggan berdebat. Ia hanya bisa mengucapkan maaf tanpa suara kepada sahabatnya.
Di dalam mobil, hanya suara lagu Bruno mars yang mengalun. Kelli menatap keluar kaca mobil. Walau kemarin dosen galaknya itu tampak aneh, setidaknya Shaka tampak tidak menyebalkan. Sekarang? Kembali lagi sikap otoriter dan kejamnya.
