Chereads / Bad Girl VS Bad Boy / Chapter 6 - Chapter 6

Chapter 6 - Chapter 6

Berminggu - minggu sejak perkataan Reyhan waktu itu, Kelli semakin menjauhi laki - laki itu. Kelli hanya tidak yakin dengan apa yang di katakan Reyhan. Sedangkan Reyhan tetap mendekati Kelli. Nita? Perempuan itu sedang gencar - gencarnya menjauhkan Reyhan dan Kelli.

"Kak Rey bisa temenin aku beli kado buat Adik aku nggak?" tanya Nita. Saat ini Kelli mengantarkan Nita ke meja pojok, tempat dimana Reyhan dkk berkumpul di kantin.

"Kelli ikut nggak? " Mendengar pertanyaan Reyhan, membuat Nita kesal. Sedangkan Kelli menjawab pertanyaan Reyhan dengan menggeleng, setelah itu Kelli pamit pergi. Mengetahui perempuan itu pergi, Reyhan mengejar perempuan itu.

Ketika Reyhan dapat mensejajarkan langkahnya, ia seperti biasa menarik lengan perempuan itu agar berhenti. Keduanya kini menjadi pusat perhatian semua orang yang berada di koridor, Kelli memandang Reyhan geram.

"Mau lo apa sih? " tanya Kelli emosi, ia lelah dengan Reyhan.

"Mau gue? Jangan jauhin gue. Itu yang gue mau," jawab Reyhan seraya menatap mata Kelli. Sedangkan perempuan itu, ia hanya mengangguk. Reyhan tidak cukup dan tidak puas dengan respon yang Kelli berikan.

"Iya Rey. Puas," terang Kelli, membuat sudut bibir Reyhan terangkat.

***

"Kelli sialan," umpat Nita.

Ia benci dengan teman sebangkunya itu. Selalu cari perhatian dengan Reyhan, apa temannya itu tidak sadar jika dirinya menyukai Reyhan. Nita mengobrak - abrik kamarnya, ia kesal. Selama di sekolah tadi ia mendiamkan Kelli, ia tahu kejadian di koridor tadi. Kelli dan Reyhan sudah baikan.

"Kenapa sih kak Reyhan harus suka sama cewek barbar kayak dia. Apa hebatnya si Kelli," ucap Nita dengan nada suara yang tinggi. Kenapa ketika ia menyukai seseorang, tetapi seseorang itu tidak balik menyukainya. Nita jatuh terduduk dengan tangisan yang pilu. Pikirannya sibuk ingin menjauhkan Reyhan dan Kelli.

***

Hari senin, hari dimana Kelli malas sekali untuk berangkat ke sekolah. Ia bangun dari tempat tidurnya dengan ogah - ogahan. Mengingat kejadian kemarin di koridor membuatnya menggeleng, ia tidak menyangka berbaikan dengan Reyhan.

Kelli punya alasan kenapa ia menjauhi laki - laki itu. Ia takut. Ia takut percaya terhadap seseorang lalu ketika sudah percaya dan terlanjur sayang, ia ditinggalkan begitu saja. Lagi pula Kelli juga curiga ini permainan si Reyhan, secara awal mereka bertemu adalah hal yang tidak bisa dikatakan baik. Dan ini juga terhitung waktu yang sebentar. Bukannya Kelli tidak suka jika Reyhan baik kepadanya, tapi ia hanya waspada.

Ia berjalan menuju kamar mandi. Hari ini, ia ingin berangkat jauh lebih siang dari biasanya. Setelah selesai semua, ia menyambar tasnya lalu turun ke lantai bawah. Kelli melihat Reyhan disana sedang menikmati sarapannya, perempuan itu mendengus.

"Lo kenapa sarapan di tempat gue?" tanya Kelli sewot, sedangkan Reyhan hanya tersenyum menampakkan giginya yang rapi terawat.

"Non, tadi bibi yang minta den Reyhan buat sarapan. Karena den Reyhan belum sarapan," ujar Bi iyah dari dalam dapur.

"Akal - akalannya dia aja bi, jangan percaya." Mendengar perkataan Kelli, laki - laki itu menarik tangan Kelli agar duduk di kursi sebelahnya.

"Cepetan di makan sarapannya, keburu ntar upacaranya selesai," perintah Reyhan, dan lagi - lagi Kelli mendengus. Ketika Kelli hendak protes,

"Iya gue tau, kita kebiasaan telat. Cuma kalau kita berangkat pas lagi upacara tuh kita gampang lolosnya, jadi nggak kena hukuman," jelas Reyhan panjang lebar. Kelli hanya merespon dengan anggukan. Reyhan memperhatikan Kelli yang sedang sarapan dalam diam, hingga bunyi ponsel Kelli mengintrupsi keduanya. Di ponsel Kelli tertulis nama Nita, perempuan itu menelfon Kelli. Reyhan menyuruh Kelli untuk melanjutkan sarapannya, sedangkan laki - laki itu yang menerima panggilan.

"Halo kenapa Nit? " ucap Reyhan membuat orang di seberang telefon terkejut.

"Oh enggak kak, ini Kelli nya sama kamu? Aku tadi khawatir kalau Kelli nggak masuk. Takutnya ada apa - apa," ucap Nita dari seberang.

"Iya Kelli sama gue, lo tenang aja." Setelah menjawab pertanyaan Nita, Reyhan mematikan panggilan secara sepihak membuat Nita yang disana mengumpat kesal.

"Kenapa? " tanya Kelli, sedangkan Reyhan mengangkat bahunya.

"Nggak penting," jawab Reyhan. Setelah Kelli menyelesaikan sarapannya, keduanya berangkat sekolah. Kali ini mereka berangkat dengan motor milik Reyhan. Selama di jalan mereka sibuk berdebat hal yang tidak penting. Mereka tidak berhenti di depan sekolah, melainkan di warung samping sekolah.

"Bi, Reyhan titip motor ya," ujar Reyhan yang dijawab anggukan oleh Bi Nah, pemilik warung di sebelah sekolah.

Reyhan menggandeng Kelli, mereka berjalan memasuki gang sempit antara sekolah dan warung Bi Nah. Kelli memilih mengikuti Reyhan dengan diam. Disana ada pagar yang rendah tidak setinggi pagar yang berada di depan. Pagar ini pembatas belakang sekolah dan luar sekolah. Reyhan segera naik dan melompat diikuti Kelli, keduanya duduk di bawah pohon cherry sambil menunggu upacara selesai. Reyhan merebahkan kepalanya di bahu Kelli,membuat perempuan itu terkejut.

"Sebentar aja," ujar Reyhan dengan mata terpejam. Kelli yang awalnya ingin menolak, ia menjadi diam. Rasanya oksigen di sekitarnya menipis, rasanya ia butuh oksigen tambahan.

Upacara selesai, tapi Reyhan masih tidur di bahunya. Kelli panik, perempuan itu berulang kali menepuk pipi Reyhan agar laki - laki itu bangun. Tapi gagal, Reyhan terlalu pulas. Kelli bingung, hingga akhirnya,

"Kalian ngapain disitu??! " Kelli bisa mendengar teriakan dan suara langkah kaki yang menghampirinya. Kelli bisa menebak jika itu guru piket, perempuan itu memilih pasrah.

"Kalian! Ikut Bapak ke ruang BK, pasti kalian tadi juga terlambat. Bapak akan kasih kalian hukuman double!!" ucap Pak Milan dengan nada suara yang tinggi. Membuat Reyhan terperanjat dan menegakkan tubuhnya. Pak Milan berlalu meninggalkan kedua muridnya, ia memilih menunggu keduanya di ruang BK.

"Kok lo nggak bangunin gue sih?" tanya Reyhan jengkel, Kelli tidak terima.

"Dari tadi gue bangunin lo, tapi lo kayak kebo." Kelli bangkit berdiri meninggalkan Reyhan, sedangkan laki - laki itu pada akhirnya mengekori Kelli dari belakang. Kelli memasuki ruang BK diikuti Reyhan. Begitu mereka duduk, Pak Milan berceramah panjang lebar. Kelli menguap mendengar ceramah dari guru piket itu, sedangkan Reyhan asik dengan ponselnya.

"Jadi karena kalian melakukan 2 pelanggaran, Kalian lari tiga puluh putaran dan skors satu hari," ungkap Pak Milan tegas. Kelli tersenyum simpul, diikuti Reyhan yang tersenyum lebar. Membuat guru itu mengernyit, murid di depannya ini benar - benar aneh. Ia tidak mengerti dengan jalan pikiran muridnya.

Keluar dari ruang BK, mereka meletakkan tas di kursi kayu pinggir lapangan. Keduanya berlari, sesekali Reyhan menjahili Kelli. Hal itu tidak luput dari pandangan anak - anak yang masih di luar kelas. Menurut keduanya, mereka hanya menjalankan hukuman. Tapi bagi siapa pun yang melihat, mereka akan mengira bahwa keduanya sedang bermain kejar - kejaran. Kelas 10 IPS 1 jam kosong, jadi Nita bisa melihat itu semua.

Setelah menjalani hukuman, keduanya berjalan ke kelas masing - masing. Sepanjang jalan Kelli mendengar suara bisik - bisik, dengan angkuhnya Kelli berjalan melewati mereka. Sesampai di kelas ia disambut dengan tatapan khawatir Nita, membuat Kelli merasa tidak enak.

"Lo capek ya? Ini gue udah beliin minuman buat lo," ucap Nita seraya memberikan sebotol minuman, Kelli dengan senang hati menerimanya.

***

" Eh Rey, gimana? " tanya Bian, membuat Vion dan Reyhan mengernyit bingung.

"Apanya? " tanya Reyhan balik

"Hubungan lo sama Kelli gimana? Udah ada kemajuan? " tanya Bian, kali ini lebih jelas. Sedangkan Reyhan tiba - tiba pikirannya jauh melayang saat - saat ia bersama dengan Kelli, mengingat itu membuatnya senyum - senyum sendiri.

"Biasa aja sih," jawab Reyhan dengan lempengnya. Vion dan Bian tidak yakin dengan jawaban yang Reyhan berikan.

"Bro, lo mau bikin Kelli bertekuk lutut sama lo kan. Tapi ingat, jangan sampai lo yang bertekuk lutut sama dia," jelas Vion, membuat Reyhan diam.

Sedangkan tidak jauh dari mereka, dua orang mendengarkan obrolan mereka. Salah satu diantaranya terkejut tapi ia sudah menyadari hal itu sedangkan yang satunya lagi senang mendengar obrolan itu. Mereka adalah Kelli dan Nita.

'Ternyata semua cuma pura - pura, jadi gue nggak perlu sibuk jauhin mereka berdua. Kak Reyhan ga mungkin suka sama Kelli. Sedangkan Kelli hanya menjadi mainannya Kak Reyhan. Dan gue harap bakalan kaya gitu terus. Gue yang bakal jadi pacar nya Kak Reyhan," batin Nita seraya tersenyum sinis.