Setelah pergi meninggalkan desa, Axcel berjalan dengan penuh semangat. Semua medan ia lintasi. Hutan sungai bahkan tebing yang tak mungkin dilaluinya pun ia lewati untuk mendapatkan petualangannya yang berharga.
Dua hari setelah dia meninggalkan desa, Axcel sampai di sebuah hutan yang tidak begitu lebat namun terlihat sangat sepi. Ia berniat untuk beristirahat sejenak untuk melepas penatnya.
Namun saat ia sedang meminum air, Axcel dikejutkan dengan suara aneh di dekatnya. Ternyata ada satu Inu berukuran kecil sedang mengintainya. Dia melompat kesana kemari dengan sangat cepat dan Axcel mengamatinya dengan teliti agar ia tak salah dalam mengambil tindakan yang malah akan mencelakai dirinya.
Inu itu terus melompat kesana kemari diatas pohon untuk mengambil momentum yang tepat saat menyerang Axcel. Namun Axcel hanya tersenyum.
"Haha, ini sama seperti latihanku! Baiklah kau akan menjadi sasaran pertamaku! Shishishii!"
Axcel sepertinya telah merencanakan sesuatu. Axcel menghunuskan pedangnya bersiap untuk menebas Inu itu.
"Raaaa!!『Burning Flame』!"
Axcel ternyata menembakkan mana pada Inu yang sedang berada di atas pohon tadi. Cahaya oranye menyambar mengarah ke inu yang sedang bergerak-gerak itu. Jurus 『Burning Flame』 adalah jurus yang menembakan ledakan mana yang ia pusatkan pada pedangnya. Jurus ini sangat efektif untuk lawan yang berada di luar jangkauan normal tebasan pedang Axcel.
Booommm!!
Inu itu berhasil menghindari tebasan Axcel dengan sangat cepat dan berhasil berpindah ke pohon lain. Inu itu terus bergerak memutari Axcel dari satu pohon ke pohon lain, sengaja membuat Axcel kebingungan.
Namun Axcel hanya tersenyum dan terus menembakan mananya. Setelah beberapa kali tembakan, Inu itu melompat ke arah pohon yang sangat besar.
"Haha kena kau!『Burning Flame』!!"
Axcel menembakan mananya ke arah Inu tadi, namun kali ini intensitas mana yang dia keluarkan lebih besar.
Swooooshhss!!!
Bbbbboooomm!!!!
Mana itu meledakan pohon tadi dengan sangat kuat sehingga menghasilkan asap yang pekat karena ledakannya. Tapi ternyata itu tak mengenai Inu yang sangat gesit itu. Inu tersebut melompat dengan sangat kencang dengang matanya terbelalak karena kaget dengan ledakan tadi. Namun bersamaan dengan itu Axcel sudah sama-sama berada di udara, tepat di samping inu itu.
"Checkmate!『Judgement Jab』!"
Slassshhhh!!!
Dengan melapisi pedangnya menggunakan mana yang sangat tebal, Axcel berhasil menebas Inu tadi dan saat itu juga Inu tersebut terbelah menjadi dua bagian.
Tap tapp!!
Axcel berhasil mengalahkan Inu tersebut. Ternyata kemenangan itu memang telah diperhitungkan oleh Axcel sebelumnya, dimana ia memang sengaja menyudutkan inu tadi ke arah pohon yang besar lalu menebasnya.
Axcel sangat senang saat itu karena ini adalah pengalaman pertamanya dalam membunuh inu.
Namun, belum sempat ia beristirahat tiba-tiba muncul belasan Inu di depan Axcel. Ini tak membuatnya gentar, malah ia semakin bersemangat untuk mengalahkan monster-monster itu.
"Bagus!! Ini membuatku semakin bersemangat!! Majulah kalian!!"
Sekitar satu jam lamanya, Axcel berhasil membunuh semua Inu yang menyerangnya tadi. Hari pun sudah mulai malam dan dia segera mencari pohon untuk beristirahat dan tidur.
Setelah kejadian itu selama beberapa hari dia terus menemui berbagai macam Inu dan dia berhasil mengalahkannya. Dia juga banyak menerima luka akibat serangan Inu-inu tersebut tapi itu tak membuatnya patah semangat, malah Axcel semakin bersemangat.
Beberapa minggu setelah itu saat malah hari, Axcel berniat untuk mencari tempat beristirahat. Ia sedang mencari sungai untuk mencari makan dan minum.
Saat dirinya telah sampai disungai dia tak sengaja melihat satu Inu yang sangat besar yang sedang berjalan sempoyongan. Tingginya sekitar 3 meter dengan tanduk dan taring yang sangat besar. Axcel sepertinya tak berniat untuk melawannya karena mengingat ia sudah kelelahan dan hari sudah malam yang mana itu hanya akan membuatnya celaka.
Saat akan pergi menjauh tiba-tiba Inu tadi menengok ke arah axcel. Inu tersebut memiliki indra penciuman yang sangat hebat bahkan dalam jarak itu dia bisa mengetahui keberadaan Axcel.
Saat mengetahui Inu itu telah merasakan kehadirannya, kepalang tanggung Axcel dengan cepat berlari menuju Inu tersebut untuk menyerangnya.
Tap tap tapp!!
"Hyaaaa!!"
Axcel mengarahkan pedangnya ke arah Inu tadi berniat untuk menebas. Tak bisa dipercaya, Inu tersebut mengayunkan pedang Axcel beserta dirinya hanya dengan menggunakan satu tangannya.
Whussssss!!!
Brakkkkk!!
Axcel terlempar sampai menabrak sebuah pohon yang besar akibat serangan tadi. Axcel sangat terkejut.
"Tak mungkin!! Dia menangkis serangannku hanya dengan satu tangan saja!? Padahal sudah kulapisi pedangku dengan mana sekuat ini, kulitnya benar-benar keras. Tidak tubuhnya seperti terbuat dari baja!!"
Axcel sangat kebingungan karena serangannya tak sedikit pun membuat tubuh Inu itu terluka, malah dirinya yang terkena serangan balik makhluk itu.
Tak putus asa, Axcel bangkit kembali dan terus menyerang Inu tadi dengan sekuat tenaga. Inu itu pun juga tak tinggal diam, dia melakukan serangan-serangan fatal kearah Axcel. Sebagian serangan itu bisa dihindari Axcel. Namun tak satupun serangan Axcel yang berhasil melukainya.
Axcel kemudian berencana untuk melarikan diri dari Inu tersebut. Axcel berlari menjauhi monster itu namun itu sia-sia saja, Inu tadi bisa mengejar Axcel. Terpaksa Axcel melawan monster itu sembari tetap berusaha melarikan diri jika ada kesempatan. Axcel terus didesak oleh mahluk itu hingga sangat jauh.