Di kantor polisi kota A.
Dokter Zhu yang tengah dalam keadaan di borgol dipertemukan dengan pengacara yang akan membelanya dalam persidangan. Pengacara itu bernama Robert Lim.
"Sepertinya dokter Zhu di jadikan kambing hitam oleh Tuan Liu Qiang!"
"Maksud anda?" tanya Zhu.
"Semua bukti yang ada di lokasi sepertinya sudah di sabotase, bahkan cctv yang ada di kediaman Liu Qiang tidak berfungsi sama sekali pada saat itu... hal itu menyebabkan pihak kepolisian sulit menyelidiki kasus ini."
"Aku benar-benar tidak tau bahwa kediaman itu adalah milik Liu, aku menerima pesan dari nona Jia dan langsung bergegas menuju alamat yang di berikan oleh nona Jia."
"Apa aku bisa melihat isi pesan tersebut?" tanya Robert.
"Saat ini ponsel ku tengah di selidiki oleh pihak kepolisian. Nanti setelah mereka selesai mengecek isi ponsel ku, tuan Robert bisa meminta kepada mereka untuk memeriksa ponsel tersebut."
"Baiklah... aku akan berusaha semaksimal mungkin agar anda terbebas dari segala tuduhan Tuan Zhu."
"Baik tuan Robert, terima kasih banyak!"
Sesaat sebelum meninggalkan ruangan, Tuan Robert berbalik dan menatap Dokter Zhu.
"Ibu anda akan bergegas datang dari Negara B. Berita mengenai hal ini menjadi pembahasan yang sangat luas hingga mampu sampai di telinga Nyonya Wei."
"Hem..." Dokter Zhu membuang nafasnya dengan sembarangan sembari menyandarkan punggungnya di penyangga kursi.
Zhu tau benar bagaimana sikap sang ibu jika melihat dirinya tersandung kasus yang sangat memalukan seperti ini. Walau Zhu tidak melakukan hal tersebut dan mencoba menjelaskan kepada sang ibu, sudah pasti wanita paruh baya itu tidak akan percaya dengan apa yang di ucapkan Zhu.
"Siapa itu Liu Qiang, dan apa alasannya mengurung Jia bahkan sampai menjebak ku seperti ini." Gumam Dokter Zhu perlahan.
Masyarakat mulai menaruh kebencian terhadap Dokter Zhu setelah pemberitaan miring yang tengah hangat-hangatnya saat ini. Dan muncul berita yang menyebutkan bahwa Nona Jia dan Tuan Liu Qiang adalah dua orang yang tengah menjalin hubungan. Karena di dalam kasus ini Jia tengah berada di kediaman Liu Qian dan dari pengakuan Liu, Liu mengatakan bahwa Zhu di panggil untuk memeriksa kondisi Jia yang sedang sakit saat Liu harus bergegas menuju perusahaan, namun Liu mengatakan Zhu malah melecehkan calon istrinya tersebut.
Ungkapan Liu membuat semua orang berspekulasi bahwa Dokter Zhu adalah pria cabul yang berniat memenuhi hasratnya untuk memiliki Jia. Dan mereka bersyukur karena Liu berhasil menyelamatkan Jia, dan saat ini semua orang mengelu-elukan sepasang kekasih ini sebagai idola baru.
Di sisi lain Jia Li masih belum mengetahui berita yang tengah menjadi perbincangan banyak orang tentang dirinya saat ini.
**************************
"Wang....!" bibir Jia gemetaran menyebutkan nama Wang.
Gadis itu bahkan hampir menjatuhkan air mata melihat sang adik dipelakukan seperti itu. Tangannya gemetaran seolah siap memukul wajah pria yang ada di hadapannya.
"Siapa kau?" tanya seorang berperawakan tinggi dengan kepala plontos dan beberapa bekas luka di wajahnya. Ia berdiri di sebelah seorang pria berbadan besar yang tak lain adalah pemimpin naga hitam.
"Heh... aku kemari untuk menebus adikku yang kalian siksa dengan keji."
Semua pengawal dan beberapa orang lainnya terlihat saling menatap dan mengerti maksud Jia Li.
"Nona cantik... aku tidak menyangka kalau kau adalah kakak dari pemuda berandalan ini. Bukankah kau Nona Jia, reporter terkenal yang menjadi perbincangan di seluruh kota?"
"Kalau begitu sepertinya aku tidak perlu lagi memperkenalkan diriku, aku dengar hutang adikku padamu..."
"Dia berhutang banyak, dan setiap hutang memiliki bunga yang tinggi. Jadi... apa kau yakin bisa membayarnya?" potong Pemimpin naga hitam.
"Bukankah dia hanya berhutang seratus juta dollar?"
"Di tambah bunga dua puluh persen!"
Jia menumbuk meja yang ada di hadapannya dan berkata, "Dasar lintah darat, aku akan membuatmu mendekam di penjara."
Bukannya takut pemimpin tersebut malah ketawa seolah meremehkan Jia Li.
"Aku sangat takut mendengar ancaman nona ini!" ucapnya menatap seluruh orang yang ada di sana dan saat itu mereka tertawa bersama.
Tiba-tiba saja pria berkepala plontos yang ada di sebelah Pemimpin naga hitam, menghampiri Jia dan menarik tas dia. Dengan wajah yang amat mencurigakan ia berusaha merampas tas Jia yang berada di genggamannya.
"Lepaskan tasku!" kata Jia menarik balik.
Mereka sempat saling menarik tas tersebut hingga akhirnya pria berkepala plontos mendorong Jia Li dengan kasar, membuat Jia Li terlempar ke belakang dan jatuh dengan kerasnya. Begitu juga dengan tas yang ia genggam tas itu jatuh dan membuat kaca kamera yang tersembunyi ikut terlepas dari tas ranselnya.
Hal tersebut membuat sang pimpinan naga hitam berdiri dan menatap kearah Jia Li yang terlihat merangkak, berniat mengambil tasnya.
Pria berkepala plontos menangkap tas itu terlebih dahulu dan mengeluarkan kamera yang tengah aktif merekam di dalamnya.
"GADIS JALANG... BERANI-BERANINYA KAU!" pemimpin naga hitam langsung menghampiri Jia dan menjambak rambut Jia dengan kasar. Ia bahkan menampar pipi Jia dengan sekuat tenaga membuat Jia terjatuh, dan kepalanya terbentur lantai semen tersebut.
Si pria berkepala plontos membanting kamera tersebut ke lantai dengan kasarnya.
Kamera itu terlempar dengan kerasnya dan langsung pecah menjadi beberapa bagian. Jia masih tidak mau mengalah ia tetap bergerak saat melihat memori rekaman tersebut terjatuh kelantai. Setidaknya walau kamera tersebut hancur tapi rekamannya akan tetap utuh di dalam memori card kamera tersebut.
Saat sedikit lagi jarinya menyentuh memori tersebut, pemimpin tersebut menginjak tangan Jia Li dengan kasarnya membuat Jia Li menjerit kesakitan.
"Akkkkkkkk!"
Dan lagi Pemimpin Naga hitam menjambak rambut Jia Li dan menyeretnya seperti seekor kucing kecil saat Jia hendak kabur.