Chereads / Yin & Yang / Chapter 1 - 1. panah beracun

Yin & Yang

🇮🇩Herna_Airin
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 6.4k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - 1. panah beracun

"Wang Yin! Kita sudah berjalan sangat jauh, jika ketahuan paman kita akan di hukum 50 kali cambuk petir" ujar seorang gadis pada gadis lain yang berjalan di depan nya.

"bersabar lah sebentar lagi Jing-Jing, kita bahkan belum masuk ke dalam kota Klan Malaikat" ujar Yin santai sambil terus berjalan.

"tapi Yin, jika ayah mu mengetahui kita melakiran diri lagi kita tidak akan selamat" ujar Jing-Jing takut.

"tenang saja, sekejam-kejam nya ayah ku dia tetap seorang ayah dari gadis yang berdiri di hadapan mu ini. Ayah ku tidak akan menghukum kita sampai mati, lagi pula kita tidak membuat keributan di Klan Malaikat bukan" ujar Yin menenangkan sepupu nya itu.

"tapi bagaimana jika kita ketahuan? Maksudku, bagaimana jika ada orang di Klan Malaikat tau kita seorang penyusup dari Klan Iblis dan penyamaran kita terbongkar, itu lebih mengerikan dari pada hukuman paman Laozu" ujar Jing-Jing.

"tidak akan ada yang tau, kita sudah meminum ramuan penghilang aroma milik paman Jin bukan. Ramuan itu sangat manjur, orang lain tidak akan bisa mencium aroma Klan Iblis di tubuh kita" ujar Yin.

"tapi Yin....."

"sudah lah kau terlalu banyak bicara" ujar Yin

"Hm,mmmmm,mmmmmmmm...MMMMMMMMM!!!!!!" Jing-Jing berusaha membuka mulut nya namun nihil.

"kau terlalu banyak bicara Jing-Jing, tenang saja mantra pembungkam (mantra bisu) itu akan hilang dalam lima menit"ujar Yin santai lalu melanjutkan langkah nya.

Setelah beberapa menit berjalan akhirnya Yin dan Jing-Jing tiba di pusat kota Klan Malaikat. Ada begitu banyak orang yang berlalu lalang, ada begitu banyak toko-toko pakaian dan makanan serta berbagai bentuk bangunan rumah.

"Lihat, tidak ada penyesalan bukan kita jauh-jauh kesini?" ujar Yin pada Jing-Jing yang masih terpaku dengan keindahan kota Klan Malaikat.

"woaahh...kota ini lebih berwarna di bandingkan tempat kita Yin" ujar Jing-Jing.

"tentu saja, oh yah. Kau harus mencoba makanan khas Klan Malaikat" ujar Yin sambil menarik tangan Jing-Jing dan membawa nya berlari menuju sebuah bangunan megah dengan tulisan 'Rumah Kebahagiaan' didepan pintu nya.

"paman pesan sup daging kelinci 2" ujar Yin pada salah seorang pelayan.

"oh, Nona muda. Sudah lama kau tidak datang kesini" ujar pelayan itu menyapa Yin.

"ada sedikit kesibukan paman jadi aku sulit untuk sering ke sini" Ujar Yin.

"oh yah, dia sepupu ku Jing-Jing" ujar Yin memperkenalkan Jing-Jing.

"dan Jing-Jing ini paman Yuan pemilik Rumah Kebahagiaan ini"ujar Yin pada Jing-Jing.

"paman Yuan, Ni Hao. Aku Jing-Jing sepupu Yin" ujar Jing-Jing.

"Ni Hao, Ni Hao. Baiklah kalian tunggu sembentar aku akan menyiapkan sup daging kelinci nya" ujar paman Yuan lalu pergi.

"bagaimana? Tidak ada yang perlu di takutkan di sini bukan? Orang-orang Klan Malaikat sangat ramah" ujar Yin.

"hm, mereka cukup ramah. Tapi Yin, bagaimana jika paman Laozu tau kita melewati perbatasan tanpa izin" ujar Jing-Jing cemas.

"itu urusan belakangan, intinya nikmati saja dulu apa yang bisa kita nikmati di sini. Kau tenang saja, aku akan mengambil alih hukuman mu seperti biasa" ujar Yin santai.

Jing-Jing terdiam setelah mendengar ucapan Yin. Itu memang biasa terjadi, Yin selalu mengambil alih hukuman Jing-Jing dengan alasan ia yang memaksa Jing-Jing jadi ia yang harus mendapat hukuman.

Yin sangat menyayangi Jing-Jing, karena Jing-Jing satu-satunya teman sekaligus sepupu yang ia miliki di Klan Iblis. ditambah Jing-Jing memiliki fisik yang lebih lemah dari orang-orang di Klan Iblis lainnya membuat Yin harus ektra hati-hati dalam melindungi Jing-Jing.

"Sup nya sudah siap" ujar Paman Yuan yang berjalan kearah meja Yin dan Jing-Jing dengan nampan berisi dua mangkuk sup kelinci di tangan nya.

"XieXie paman Yuan" ujar Jing-Jing.

"wow aroma sup nya semakin enak saja" ujar Yin.

"hahaha, itu karena kau jarang datang jadi aroma sup nya semakin enak" ujar Paman Yuan.

"hehehe...XieXie Paman Yuan" ujar Yin

"Bu Keqi (sama-sama), kalian makan lah. Aku akan menyiapkan pesanan pelanggan lain" ujar Paman Yuan.

Yin membalas ucapan Paman Yuan dengan anggukan semntara Jing-Jing sibuk degan sup daging kelincinya.

"Jing-Jing, makan nya pelan-pelan saja kelinci ya tidak akan hidup kembali jika kau makan secara perlahan" ujar Yin.

"hehehe,,,sup ini sangat enak Yin. Ini pertama kalianya aku memakan sup seenak ini" ujar Jing-Jing.

"nanti aku akan membawa mu kesini lebih sering jika kau suka" ujar Yin.

"kau janji Yin!" ujar Jing-Jing.

"janji!" balas Yin.

Jing-Jing tersenyum manis setelah mendengar ucapan Yin, sepupu nya Yin. Adalah orang yang paling baik di dunia, di balik sifat pembanghkang nya Yin merupakan gadis yang baik dan berhati lembut.

Yin dan Jing-Jing berjalan menyusuri pasar lokal Klan Malaikat sambil sesekali mereka mencoba beberapa makanan dan aksesoris yang di jual di sana.

"oh yah, Jing-Jing. Kau harus mencoba buah ini" ujar Yin sambil menarik tangan Jing-Jing dan membawanya ke toko buah.

Yin mengambil dua buah berwarna merah segar dan memberikan satu pada Jing-Jing

"Bagaimana enak bukan?" tanya Yin

Jing-Jing mengangguk "buah nya enak walau sedikit asam"

"namanya apel, sayang sekali buah ini tidak ada di Klan Iblis" ujar Yin.

"kita bisa menanam nya di rumah nanti" ujar Jing-Jing.

"sudah pernah ku coba tapi tidak pernah tumbuh" ujar Yin.

"sayang sekali" ujar Jing-Jing lemas.

"sudah lah, ayo jalan-jalan lagi" ujar Yin.

Yin membayar dua apel yang dia ambil tadi lalu melajutkan perjalanan nya dengan Jing-Jing.

Jing-Jing menatap langit yang sudah mulia gelap "Yin, sepertinya kita harus pulang hari sudah semakin sore"

Yin melihat kearah langit "cepat sekali, perasaan kita baru saja tiba di kota ini"

"baiklah ayo pulang" ujar Yin.

Yin dan Jing-Jing berjalan santai menyusuri jalan setapak yang mereka lalui sebelum nya untuk kembali ke wilayah Klan Iblis.

"Yin menurut mu apa kita akan di hukum?" tanya Jing-Jing.

"tidak" ujar Yin santai.

"kenapa tidak?" tanya Jing-Jing lagi.

"tidak bukan berarti kita tidak akan di hukum. Tapi, tidak salah lagi kita akan di hukum dan hukuman nya pasti sangat berat karena kita berdua" ujar Yin.

"Yin aku takut" ujar Jing-Jing.

"tenang saja, akan aku pastikan kau baik-baiks saja. Bukan kah sudah aku katakan sebelumnya aku yang akan mengambil alih hukuman mu" ujar Yin santai.

"tapi Yin..."

"kau lupa? Keputusan seorang Wang Yin itu mutlak" ujar Yin.

Jing-Jing diam, tidak akan ada guna nya berdebat dengan seorang Wang Yin karena gadis itu terlalu keras kepala dan seperti perkataan nya barusan keputusan seorang Wang Yin adalah mutlak yang artinya jika ia sudah memutuskan sesuatu maka tidak akan ada yang bisa menggangu gugat keputusan nya itu.

Shiing!

Sebauh anak panah tiba-tiba muncul dari selah-selah dedaunan beruntung Yin memiliki sikap refleks sehingga anak panah itu terbelah menjadi dua oleh pedang Yin sebelum menyentuh tubuh nya.

"Yin ada apa? Apa penyamaran kita ketahuan?" tanya Jing-Jing takut.

"tidak mungkin, sepertinya ini hanya anak panah salah sasaran" ujar Yin.

Yin memasukan kembali pedang nya kedalam tempat nya lalu mengeluarkan sebuah kertas mantra dari saku nya dan melempar kertas itu ke arah Jing-Jing seketika Jing-Jing berada di dalam sebuah lingkaran jaring pelindung.

"jangan keluar dari jaring ini sampai aku kembali. Karena kau akan aman di dalam nya, jaring ini tidak akan bisa terbuka tanpa darah ku dan jika aku tidak kembali dalam 30 menit kau tembakan sinyal bantuan agar ayah ku dan paman tau kita sedang dalam bahaya" ujar Yin.

"lalu kau mau kemana? Kita pulang saja Yin, tidak baik ikut campur dalam urusan orang lain" ujar Jing-Jing.

"memang tidak baik ikut campur dalam urusan orang lain. Tapi, lebih tidak baik jika kita melihat orang kesusahan tanpa membantu nya" ujar Yin.

"aku akan membenci mu seumur hidup ku jika kau mati" ujar Jing-Jing.

"hei, kau pikir tuan putri Klan Iblis selemah rumput ilalang" ujar Yin

"baiklah-baiklah kau yang paling kuat. Awas saja jika kau terluka aku akan memanggil paman Laozu untuk menambah luka mu semakin berat" ancam Jing-Jing.

"aku tidak akan terluka aku janji" ujar Yin.

Yin mengambil anak panah yang nyasar yang tergeletak di tanah lalu berjalan menuju arah asal anak panah itu di tembakan.

Yin menghentakan kaki kanan nya di tanah lalu terbang ke sebuah pohon besar dan mengecek keadaan sekitar dari atas.

"kecepatan panah ini tidak terlalu cepat itu artinya pemanah nya tidak jauh dari sini" ujar Yin.

Yin melompat turun dari pohon dan berjalan kedalam hutan.

Yin memperhatikan anak panah yang ada di tangan nya dengan teliti, terdapat benang ungu di ujung anak panah tersebut.

"benang beracun Klan Siluman?" ujar Yin.

~~~~TBC~~~~

hi para readrs ku yang tersayang :)

ini cerita pertama ku di apk WebNovel dan cerita ku ini bertemakan kerajaan Chinese yang terbagi dengan beberapa Klan penguasa.

semoga kalian suka,

'~~~~'

terimakasih,