Chereads / My Husband Hurt Me / Chapter 3 - Part 2

Chapter 3 - Part 2

Pov Author

Kedatangan Leon yang tiba-tiba membuat kedua wanita itu menegang karena Leon adalah tangan kanan James sekaligus sahabatnya, Leyna menatap Leon dengan rasa takut, dia takut Leon akan mengatakan kepada James tentang percakapannya dengan Melani.

Leon mendekati kedua wanita itu sampai dia berada di hadapan Melani, tanpa menunggu lama dia langsung menampar Melani dan membuat wanita itu tersungkur karena saking kerasnya tamparan itu "berani-beraninya kau menghasut Leyna untuk meninggalkan James, apa kau tidak tahu konsekuensi dari apa yang kau katakan itu!"

Melani merasa ketakutan dengan apa yang dikatakan Leon, pipi kanannya terasa sakit dan dia tahu bahwa tepi bibirnya pecah, seluruh rumah ini tahu bahwa Leon tidak ada bedanya dengan James, mereka sama-sama iblis "aku sama sekali tidak bermaksud untuk menghasut Leyna tuan, buktinya tuan James selalu memperlakukan Leyna dengan kasar," kata Melani dengan mulut yang meringis tapi satu hal yang tidak Melani lakukan yaitu menangis sebab dia tahu bahwa tidak ada gunanya dia menangis di hadapan monster.

Raut wajah Leon bertambah murka saat Melani mengucapkan hal itu, dia memegang tangan Melani lalu menyeretnya ke sisi kiri rumah ini, lebih tepatnya Leon menyeret Melani ke ruang bawah tanah, ruangan itu biasanya adalah tempat penyiksaan bagi musuh-musuh James "lepaskan aku Leon," Melani memberontak saat Leon menyeretnya dengan tidak berperasaan sedangkan Leyna berdiri seperti patung, dia tidak tahu harus melakukan apa hingga akhirnya dia sadar jika dia tidak melakukan sesuatu maka Leon akan menyiksa Melani.

Leyna pun melihat kesekitar dan melihat ada sebuah pot bunga yang tidak begitu besar, dia mengambilnya lalu menghantamkannya ke kepala Leon, tangan Leyna bergetar saat melihat Leon tergeletak tidak sadarkan diri, Melani meringsut menjauh dari tubuh Leon yang tidak sadarkan diri tapi sebelum itu dia mengecek pernafasan Leon dan ternyata dia masih hidup.

Kemudian dia mendekati Leyna yang tangannya masih bergetar "Leyn kau harus pergi setelah apa yang kau lakukan pada Leon karena cepat atau lambat James akan mengetahuinya dan dia tidak akan membiarkanmu begitu saja saat melihat sahabat masa kecilnya terluka, kita harus pergi Leyna!"

Leynq hanya bisa menganggukkan kepalanya lalu berlari bersama Melani ke arah gerbang yang ternyata penuh penjaga "kita tidak bisa melewati gerbang Leyna, kita harus lewat pintu belakang."

Kedua wanita itu pun pergi ke pintu belakang dan sepertinya keberuntungan berada di pihak mereka karena tidak ada satu pun penjaga yang menjaga pintu belakang. Mereka pun pergi keluar dari rumah itu dan yang mereka tidak sadari adalah bahwa alasan pintu belakang tidak di jaga karena pintu itu memiliki kamera cctv yang berukuran sangat kecil, hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi pada Melani dan Leyna.

*****

Pov Leyna

Adrenalinku terpacu saat aku berlari dengan Melani keluar dari rumah yang menyimpan seribu luka bagi diriku, rasanya sungguh berat bahwa aku akan meninggalkan James tapi di sisi lain aku tahu bahwa apa yang aku lakukan sudah benar dan seharusnya aku sudah melakukannya sejak lama.

Saat aku sudah tidak kuat untuk berlari di sepanjang jalan ini aku menghentikan lariku dengan nafas yang tidak teratur, pada kenyataannya rumah James terletak di antara hutan belantara dan mungkin Melani serta diriku tidak akan mendapatkan tumpangan "Melani aku sangat lelah, sebaiknya kita istirahat dulu."

"Baiklah Leyna, ayo kita duduk di balik pohon itu."

Kami pun duduk di balik pohon yang amat tinggi ini, aku menetralkan nafasku hingga akhirnya kudengar suara mobil yang berderu, seketika saja tubuhku langsung menegang begitupun dengan Melani yang terlihat panik juga. Dari balik pohon ini kulihat mobil yang melintasi jalan ini dan mobil itu tidak lain adalah mobil James.

Melani memegang tanganku sambil menatapku ketakutan "sepertinya James sudah tahu tentang Leon, Leyna."

"Ya kau benar Melani, kita harus segera sampai di jalan raya dan pergi sejauh mungkin."

Pikiran yang terlintas di kepalaku hanyalah pergi dari tempat ini. Aku serta Melani keluar dari balik pepohonan saat mobil James sudah tidak terlihat lagi dan kamu pun terus berjalan.

*****

Pov Author

Muka James yang memang menyeramkan semakin menyeramkan saat mendapat telefon dari pengawalnya bahwa Leon tidak sadarkan diri dengan kepala yang berlinang darah dan orang yang melakukan hal itu adalah Leyna dan sekarang Leyna serta Melani menghilang, meskipun dia tahu bahwa sebenarnys Leyna tidak akan pernah bisa lepas dari cengkeramannya hanya saja dia tidak menyangka bahwa istrinya yang polos berani melukai Leon.

Dia bertekad bahwa saat dia menemukan Leyna dia akan menghukum istri kecilnya itu "apa kalian sudah mengecek semua kamera cctv?"

"Sudah tuan dan nona Leyna serta Melani pergi lewat pintu belakang."

"Kalau begitu cepat cari mereka, aku ingin sebelum malam tiba istriku sudah ada di rumah ini dan dengan pelayan itu aku mau dia di bawa ke ruang bawah tanah."

"Baiklah tuan."

Saat para pengawal pergi James langsung masuk ke dalam rumahnya dan pergi ke kamar dimana Leon berada bersama dengan dokter yang memeriknya, kepala Leon sudah di perban dan dia sudah sadarkan diri "bagaimana keadaanmu?"

"Cukup baik."

"Anda harus beristirahat setidaknya empat hari agar luka di kepala anda cepat sembuh," ucap dokter yang berjenis kelamin perempuan itu pada Leon "itu tidak perlu, aku bukan pria lemah dokter."

"Itu terserah anda karena ini tubuh anda."

"Maka dari itu sebaiknya kau tidak ikut campur."

Leon serta dokter itu terus saling menghina dengan nada sengit dan James yang melihat hal itu hanya hisa mendengus.

"Cukup!!"

*****

Jangan lupa vote, comment and share teman-teman 😚😚😍