Pov Leyna
Kami sudah sampai di jalan raya, aku dan Melani melihat ke segala arah sambil mengusap keringat di dahi kami "Melani sekarang kemana kita akan pergi? Aku tidak memiliki keluarga dan teman sama sekali," kataku dengan khawatir.
"Jangan khawatir Leyna, meskipun kita tidak memiliki uang sepeserpun saat ini dan bahkan kau tidak memiliki tempat untuk dituju aku sudah memiliki seorang kenalan di dekat sini, dia pasti akan membantu kita."
Aku sedikit tenang dengan apa yang disampaikan Melani, kami pun terus berjalan, aku mengikuti langkah Melani, sekitar tiga puluh menit Melani berhenti di sebuah rumah berwarna putih, dia mengetuk pintu rumah ini dan keluarlah seorang pria muda "apakah ini benar-benar dirimu Melani?" pria itu terkejut dengan kedatangan Melani lalu dia memeluk Melani begitupun Melani yang juga memeluk pria itu.
"Bagaimana kabarmu Zac?" mereka sudah tidak berpelukan lagi sekarang tapi mereka masih berpegangan tangan "kabarku baik dan bahkan jauh lebih baik saat aku melihatmu, sebaiknya kau masuk dulu dan kau-"
"Dia adalah Leyna," pria muda yang bernama Zac itu menatapku lalu mengangkat tanganmu untuk berjabatan tangan, aku membalas jabatan tangan Zac dengan ramah, rasanya aneh saat tanganku bersentuhan dengan tangan Zac karena sejak aku menikah dengan James, aku tidak pernah bersentuhan lagi dengan pria lain karena James pasti akan sangat murka jika aku melakukannya.
Saat aku sudah berjabatan tangan dengan Zac, kami memasuki rumah Zac yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil, rumahnya cukup sederhana tapi aku tahu bahwa rumah ini mampu memberi kenyamanan. Zac membimbing kami pada sebuah kamar dan aku serta Melani memasuki kamar itu.
Saat aku mendudukkan diriku pada kasur yang tidak begitu empuk aku merasa bahwa rasa lelahku sedikit terangkat sebab sejak tadi kami berjalan terus sampai tidak tahu berapa lama kami berjalan dari rumah James "Leyna tidurlah dulu, kau bisa mandi nanti, aku tahu kau sangat kelelahan."
Aku melakukan apa yang Melani katakan dengan senang hati karena aku memang sangat lelah, kurebahkan tubuhku pada kasur ini sedangkan Melani keluar dari kamar ini tapi sebelum itu aku menghentikan dia "kau mau kemana Melani?"
"Aku mau menemui Zac untuk membicarakan sesuatu."
"Oohh baiklah."
Aku pun menutup mataku hingga masuk ke alam mimpi tapi entah mengapa sebelum aku masuk ke alam mimpi aku mendengar barang yang seakan akan di lempar.
*****
Pov Author
"Berani beraninya kau membawa orang asing ke rumah ini Melani? Apa kau tahu jika ayah sampai tahu bahwa rumah tempatnya menjual barang terkutuk disinggahi orang asing yang bisa saja menyebar luaskan hal itu," pria yang tidak lain adalah Zac kelihatan sangat marah, dia bahkan melepar vas yang ada di sampingnya.
"Kau harus tenang dulu Zac, aku terpaksa membawa Leyna ke sini karena dia tidak memiliki tempat untuk pergi, lagi pula bukannya ayah akan pulang satu bulan lagi?" Melani berusaha menenangkan Zac yang sangat marah karena dia membawa orang asing ke rumah ini.
"Aku sama sekali tidak bisa tenang Melani karena jika sampai ayah marah dia akan memukulku habis habisan bahkan jika itu adalah salahmu dia akan tetap memulku karena dia tidak rela memukul wajah putrinya yang mirip dengan istrinya."
Melani benar-benar tidak bermaksud untuk membuat adiknya di pukuli oleh ayahnya sendiri tapi dia tidak punya pilihan lain selain membawa Leyna ke sini, dia tidak mungkin meninggalkan Leyna karena dialah yang membuat Leyna pergi dari rumah pria jahat itu, maka dari itu dia harus bertanggung jawab atas Leyna sekarang "aku akan bicara dengan ayah Zac, dia pasti akan mendengarkan penjelasanki."
Zac semakin menatap murka pada Melani, dia menghampiri Melani lalu mencekiknya "sejak kapan ayah mendengar penjelasanmu Melani, jika bukan karena dirimu yang mirip dengan wajah ibu dia tidak akan pernah mengakui dirimu sebagai anaknya karena kau sama sekali tidak mau membantu ayah dalam bisnisnya."
Zac benar-benar mencekik Melani, dia melepaskan cekikannya saat melihat Melani yang kehabisan nafas "uhukk uhukk kau tahu alasanku tidak mau membantu ayah dalam bisnisnya Zac, bisnis yang ayah lakukan adalah bisnis yang merugikan orang lain bahkan ibu kita tidak pernah setuju dengan apa yang ayah lalukan."
"Aku tidak mau mendengar omong kosongmu lagi Melani, aku mau wanita itu pergi dari rumah ini besok pagi."
"Tapi Zac-"
"Jika wanita itu tidak pergi maka aku akan membunuh wanita itu."
Wajah Melani langsung berubah pucat saat mendengar apa yang adiknya katakan, jika dia memang tidak memiliki pilihan lain maka dia akan membawa Leyna pergi dari rumah ini.
"Baiklah jika itu maumu."
****
Pov James
Rasanya aku benar-benar marah saat mendengar bahwa anak buahku belum menemukan istriku itu, aku tidak akan pernah membiarkan Leyna berkeliaran bebas di luaran sana, aku mulai berpikir tentang pria-pria yang menatap dirinya dengan lapar dan itu membuatku geram, awas saja jika aku menemukan istri kecilku itu. Aku akan memasung kakinya dan membuat dunia tidak tahu tentang dirinya sama sekali.
"Aku sudah tahu dimana keberadaan Leyna, James."
Kedatangan Leon yang membawa kabar gembira membuatku menyeringai "baguslah kalau begitu, nanti malam aku akan menjemput istri kecilku."
"Kenapa kau tidak menjemputnya sekarang James? Bukanya kau ingin segera menghukum istrimu itu?"
"Kau benar Leon dan alasanku menjemput Leyna di malam hari juga berkaitan dengan hukuman istri nakalku itu."
"Baiklah jika itu keputusanmu dan aku ingin agar wanita yang kabur bersama istrimu menjadi mainanku."
"Kau bisa mendapatkan wanita itu dan memperlakukan dia sesuka hatimu Leon."
Saat mendapat persetujuanku tentang mainannya Leon pergi dari ruang kerjaku "hukumanmu menanti sayang."
*****
Kira-kira hukuman apa yang di kasih James ke Leyna ya 🤔🤔😁
Oo iya jangan lupa baca juga ceritaku yang Ternyata Suamiku Om-Om teman-teman
Vote, Comment and share guys biar aku tambah semangat ngetiknya 😘😘😘