Vanya: (Kaget dan berbalik) Kok ga ada orang? Wah! Kayanya gue harus buru buru pulang ni ga bener ni. (Berbalik) hp gue lobet lagi? Aduh gimana ini?
Bintang: Kalo kamu butuh apa apa tinggal menjerit aja.
Vanya: (Melihat ke atas) Aarrgh! Aaww.
Bintang: Vanya! (Menyingkirkan pohon yang tumbang) Kamu ga apa apa?
Vanya: Gimana ga apa apa, orang sakit kaya gini.
Bintang: (Menggendong)
Vanya: (Menatap) "Ya ampun ini situasi apa ini?"
Bintang: (Senyum)
...
Vanya: Aaww!
Bintang: Jangan banyak gerak. (Sambil mengobati kaki)
Vanya: Gue kira tadi tuh Lo ngerjain gue, eh ga taunya orang iseng.
Bintang: Kamu ga sadar kalau lagi diintai?
Vanya: Maksud Lo?
Bintang: Semalam saya lihat ada orang yang sedang mengintai rumah kamu? Dan saya menjaga kamu dari luar.
Vanya: Lo beneran tidur diluar?
Bintang: Ya, untung nya saya menjaga kamu coba kalau kamu sendirian? Saya ga tau lagi deh nasib kamu seperti apa.
Vanya: Btw gue mau berterima kasih banget sama Lo karena udah ngejagain gue.
Bintang: Sama sama, ini kan sudah kewajiban saya juga.
Vanya: Padahal kaki gue ga apa apa.
Bintang: Kamu jangan meremehkan luka sekecil ini. Sekarang bisa berdiri?
Vanya: (Memandang) Lo bisa ciuman?
Bintang: ??
Vanya: Bukan itu maksud gue, yang gue maksud gue mau pulang haha.
Bintang: (Menarik tangan)
Vanya: (Memejamkan mata)
Bintang: (Mencium bibir)
Vanya: (Memeluk)
...
Vanya: Astaga! Semalem... (Mengingat)
...
Vanya: Lo bisa ciuman? Eh maksud gue bukan itu.
Bintang: (Menarik tangan lalu mencium bibir)
Vanya: (Memeluk)
Vanya: "Gawat kalo sampe ketauan sama satu kampus, bisa abis gue?"
...
Burhan: Saya ingin malam ini kamu bunuh gadis itu.
Hanny: Saya akan lakukan perintah bapak.
Burhan: Bagus, kamu juga harus ingat sama saya karena saya sudah menyelamatkan orang tua kamu.
Hanny: Baik pak.
...
Kevin: Yailah lu kenapa Van? Kurang tidur apa gimana?
Vanya: Lo tau kan kalo gue insomnia?
Kevin: Bukan gue aja yang tau, semua anak kampus juga pada tau.
Vanya: Semalem gue susah banget mau tidur dan ditambah lagi bi... "Jangan sampe gue beberin soal kejadian semalem sama ni anak bisa bisa heboh satu kampus?"
Kevin: "Bi" apa?
Vanya: Maksud gue.. binatang kecil selalu ganggu gue lagi tidur.
Kevin: Kecoa?
Vanya: Nah itu hehe maksud gue.
Bintang: Vanya, bisa saya bicara dengan kamu sebentar.
Vanya: Lo mau ngomong apa?
Kevin: ???
Bintang: Jangan disini (Sambil melirik Kevin)
Vanya: Oke.
Kevin: Cara bicaranya? Kenapa formal banget?
Bintang: Kamu harus hati-hati sama Hanny.
Vanya: Hanny? Emang kenapa? Keliatannya dia baik kok sama gue.
Bintang: Saya punya firasat buruk tentang dia, tapi saya juga ga yakin yang saya takutkan dia kaki tangan yang sudah membunuh orang tua kamu?
Vanya: Kaki tangan? Ya, ga mungkin juga lah udah deh Lo tuh jangan berpikiran negatif sama Hanny mungkin aja itu karena kejadian semalem makanya pikiran Lo.. jadi aneh?
Bintang: Semalem?
Vanya: "Apa dia ga inget?" Haha lupain aja ga usah dipikirin omongan gue tadi.
Bintang: Yang penting saya sudah mengatakan hal ini sama kamu.
Vanya: Hmm ya, Lo tenang aja ga usah khawatir.
...
Ibu: Kamu dapet uang sebanyak ini dari mana nak?
Hanny: Bu, ini gaji pertama Hanny jadi ibu gunain sebaik mungkin.
Ibu: Kalau uang ini ga halal ibu ga mau.
Hanny: Uang ini halal Bu jadi ibu jangan khawatir.
Ibu: Yaudah nak uang ini ibu terima.
Hanny: "Ibu ga boleh sampe tau kalau aku dapet uang ini, dari hasil pembuah bayaran"
...
Burhan: Sudah dapat identitas gadis itu?
"Sudah bos ini hasil yang saya dapat"
Burhan: Nama lengkap, Vanya Silviani? Ternyata dia masih mahasiswi? Haha bagus, kerja kamu bagus. Ini gaji pertama kamu.
"Makasih bos"
Burhan: Selanjutnya kamu pantau gadis itu dan jangan biarkan siapapun menghalangi rencana kita.
"Baik bos"
...
Gilang: Vanya Lo ga apa apa kan?
Vanya: Gue ga apa apa kok Lo tenang aja. (Sambil berjalan sempoyongan)
Gilang: Biar gue anter Lo pulang, oke?
Vanya: "Tahan Vanya Lo ga boleh pingsan" Gue bisa jalan sendiri kok Lo tenang aja.
Gilang: Ga bisa Vanya, muka Lo pucet banget? Biar gue bawa Lo ke rumah sakit oke?
Vanya: (Pingsan)
Bintang: Vanya! (Menahan dan menggendong) dia kenapa?
Gilang: Saya juga ga tau pak tiba tiba badannya panas dan pingsan kaya gini, biar saya bawa ke rumah sakit aja pak, kebetulan rumah sakitnya ga jauh dari sini.
Bintang: Ga usah, ini biar saya yang urus kamu lebih baik pulang aja.
Gilang: Lo suka sama Vanya? Kenapa setiap kali gue Deket sama Vanya Lo selalu ada diantara gue dan Vanya?
Bintang: Karena saya tidak mau dia dekat dengan kamu, karna kamu bisa mengancam keselamatan Vanya.
Gilang: Maksud Lo apa?
Bintang: Nanti juga kamu bakal tau, apa yang saya bicarakan.
Sarah: Vanya kenapa?
Gilang: Lo tanya sendiri sama dosen Lo itu.
Sarah: Hah?
...
Bintang: Suhu badannya panas tinggi (mengompres kening)
Vanya: Ternyata gue ga hidup sendirian ya... Ada seseorang yang peduli banget sama gue, bahkan... Dia terlihat kaya super Hero kaya di film film.
Bintang: (Hanya tertawa) Masih sakit saja dia bisa mengigau seperti ini. (Melihat sekitar)
...
Para tetangga curiga dengan pekerjaan Hanny dan bertanya-tanya apakah pekerjaan itu halal atau tidak halal.
"Eh si Eneng tumben kesini, mau ngutang lagi!"
Hanny: Engga Bu saya mau nulasi semua hutang saya dan ibu saya.
"Dapet duit dari mana, utang kalian ini banyak lho sama saya"
Hanny: Saya abis dapet pekerjaan, ini gaji pertama saya jadi tolong terima.
"Makasih ya, nah lain kali gini jangan ngutang aja tiap hari bisa tekor saya kalo diutangin terus-terusan setiap hari"
Hanny: Ya, Bu saya permisi.
...
Burhan: Lakukan tugas kamu malam ini juga, bunuh Vanya dan buang jasadnya ke jurang.
Hanny: Baik pak.
Vanya yang sedang tertidur dikamar sendirian dan tidak ada seorang pun yang menemani nya, Hanny mulai menjalankan rencana jahatnya bintang pun Langsung menghubungi vanya, namun tidak diangkat.. bintang cemas dan khawatir terhadap Vanya.
Hanny: (Menggepal tangan)
Bintang: Kenapa firasat saya buruk? Apa jangan jangan terjadi sesuatu sama Vanya.
Hanny: (Meraih)
Bintang: Ponselnya mati? Astaga.
Hanny: (Ingin mencecik)
Bintang: Vanya! Kamu ga apa apa?
Vanya: Gue ga apa apa.
Bintang: sementara kamu tinggal disini untuk saat ini, karna seseorang ada yang mengintai kamu.
Vanya: Tapi... Siapa?
Bintang: Saya juga tidak tau, bahkan saya tidak bisa baca pikiran nya.
Vanya: Kekuatan Lo... Ilang?
Bintang: Ya, karna itu saya ingin memulihkan kekuatan saya kembali.
Vanya: Pasti... Gara gara kemarin?
Bintang: Mungkin saja, sebaiknya kamu tidur dikamar.
Vanya: Hah? Oke. "Bener kan dugaan gue kekuatan dia hilang gara gara kejadian kemarin"
...
Burhan: Gimana sudah lakukan yang saya perintah?
Hanny: Maaf pak sepertinya Vanya punya pelindung.
Burhan: Pelindung? Siapa itu?
Hanny: Seorang dosen pak yang bernama bintang bahkan mereka juga tetanggaan.
Burhan: begitu rupanya. Kamu mata matai keduanya.
Hanny: Baik pak.
...
Sarah: Vin Lo liat Vanya?
Kevin: Engga, gue ga liat dia sama sekali. Emang kenapa?
Sarah: Apa dia sakit?
Kevin: Mana gue tau, coba aja Lo telepon.
Bintang: Suhu badan kamu mulai membaik sebaiknya kamu istirahat dulu.
Vanya: Gue kan harus ke kampus?
Bindang: Kamu lebih mementingkan pelajaran dari pada diri kamu sendiri?
Vanya: Bukan gitu gue... Halo?
Sarah: Vanya Lo hari ini ga masuk?
Bintang: kamu jangan sungkan untuk meminta bantuan dari saya.
Vanya: ???
Sarah: Vanya Lo lagi sama pak bintang?
Vanya: Hmm nanti gue telepon lagi ya, dah!
Sarah: Eh Vanya? Astaga... Kalo emang bener dia lagi sama pak bintang itu artinya? Dia tau rumah pak bintang?
Bintang: Siapa yang berusaha untuk membunuh Vanya?
...
Burhan: Permisi!
Vanya: Maaf bapak siapa ya?
Burhan: Kamu tidak ingat saya?
Vanya: Anda...?
Burhan: Ya, saya yang sudah merenggut nyawa kedua orang tua kamu.
Vanya: (Membuka mata) Hah! Mimpi apa gue tadi? (Mengingat)
Mama: Vanya lari!
Vanya: Mama!
"Kejar anak itu"
Vanya: Papa!
...
Vanya: (Terjatuh dan menangis) Mama... Kenapa kalian rela kehilangan nyawa kalian cuma untuk membebaskan Vanya dari bahaya.
Jordan: Pintunya ga dikunci? Vanya! Lo kenapa?
Vanya: (Terus menangis)
Jordan: Ada apa? Lo kenapa nangis?
Vanya: Gue mimpi.. gue ketemu pembunuh itu?
Jordan: Lo dalam bahaya Van? Mimpi itu firasat kalo lo lagi dicari cari sama pembunuh itu.
Vanya: Gue rela ngorbain diri gue sendiri demi nebus kesalahan gue!
Jordan: Kesalahan apa?
Vanya: Orang tua gue meninggal karna gue, dan sekarang giliran gue nebus kesalahan gue Jo!
Jordan: Dengan cara Lo kaya gitu, Lo kira semua masalah bisa selesai?
Vanya: (Menggeleng)
Jordan: Yang mereka incar bukan cuma Lo aja, Sarah temen Lo juga terancam.
Vanya: (Terkejut) Maksud Lo??
Jordan: Gue udah selidiki semuanya dan mereka ngincar Sarah temen Lo, jadi Lo harus peringatin dia untuk hati-hati.
Vanya: "Gue ga bakal biarin mereka menjadikan Sarah korban, ga ini ga bakal terjadi"
...
Sarah: Halo Pah? Iya Sarah udah mau pulang ngampus kok, dah Pah. (Berbalik) Kayanya ada yang ngikutin gue?
"(Memukul)"
Sarah: Aaww! (Pingsan)
Gilang: (Mengetuk pintu) Semoga aja Vanya ada dirumah.
"Maaf mas cari siapa ya?"
Gilang: Saya cari Vanya, kira kira ada ga ya dia dirumah?
"Oh Vanya? Dia lagi ada dirumah sebelah, tuh yang disamping."
Gilang: Rumah sebelah? Oh makasih Bu.
Bintang: Gimana kamu bisa tau rumah saya?
Gilang: Itu ga penting, dimana Vanya?
Bintang: Vanya? Kenapa kamu selalu menanyakan dia terus? Padahal dia bukan siapa siapa kamu?
Gilang: Saya suka sama Vanya? Ada masalah?
Bintang: Saya ga tau ya kalau nantinya Vanya tau siapa keluarga kamu, dia bakal kaget dan takut untuk dekat dengan kamu jadi demi keselamatan Vanya saya minta anda jauhkan Vanya.
Vanya: Bintang baca buku sebanyak ini? Ya ampun pantesan dia tau semua pengetahuan tentang segala macem.
Gilang: Vanya! Lo ada disini kan? Gue perlu bicara sama lo!
Vanya: Kayanya ni buku asik dibaca?
Gilang: Vanya! (Menerobos masuk)
Vanya: Kayanya suara Gilang? Lo ada apa?
Gilang: Gue perlu bicara sama Lo? (Menarik tangan)
Vanya: (Melepaskan tangan Gilang) Gue ga bisa sekarang.
Gilang: Lo takut sama dia? Hah?
Vanya: Gue ga bisa jelasin alesannya?
Gilang: Gue ga peduli.
Bintang: Lepasin tangannya Vanya?
Gilang: Mustahil Lo Suka sama Vanya, Lo kan dosen?
Bintang: (Menyingkirkan tangan Vanya dari Gilang) kalo saya suka anda mau bagaimana?
Vanya: Udah kalian jangan debat terus, kalo kalian debat karna gue ya gue ngerasa ga nyaman?
Bintang: Kamu boleh bawa dia pergi sekarang.
Gilang: Kayanya Lo yang lebih berhak.
Bintang: Dia kan tanggung jawab kamu?
Gilang: Tanggung jawab bapak dong kan bapak dosen.
Vanya: (Merasa tersingkirkan)
...
Vanya: "Kenapa gue punya firasat buruk gini? Jangan jangan terjadi sesuatu?"
Bintang: Kamu kenapa?
Vanya: Ga apa apa, gue cuma ada sedikit pikiran buruk aja.
Bintang: Saya rasa juga begitu.
Vanya: Gue mau tanya deh sama Lo?
Bintang: Tanya soal apa?
Vanya: Kekuatan Lo kan ilang, terus? Gimana cara Lo ngelindungin gue?
Bintang: Sebisa saya mungkin kebetulan saya jago bela diri.
Vanya: Hmm..
Bintang: Hari ini kamu bisa kembali ke rumah kamu.
Vanya: kenapa?
Bintang: Ya, karna situasi nya sudah aman.
Vanya: Oke gue rasa juga gitu.
...
Sarah: "Siapa pun tolong gue?" (Mencoba memberontak)
Burhan: Diam! Kasih tau saya dimana Vanya berada sekarang!?
"(Melepaskan lakban)"
Sarah: Saya ga akan kasih tau kalaupun saya tau, dimana Vanya tinggal sekarang.
Burhan: Kamu memang setia kawan ya, sekarang kamu cari tau Vanya tinggal dimana.
"Siap bos"
Sarah: Hp gue, Pliss jangan! (Memberontak)
...
Vanya: Sarah? 'Kalo Lo mau temen Lo selamet? Serahin diri Lo sekarang dan gue bakal lepasin temen lo' Sarah? (Menangis dan syok) Lepasin temen gue sekarang juga?
"Itu gampang, Lo tinggal datang kesini dan jangan Lo harus sendirian. Kalau engga? Temen Lo bakal gue habisin"
Vanya: Oke! Gue kesana sekarang, tapi Lo harus janji bakal lepasin Sarah?
"Itu tergantung Lo, gue ga bisa janji"
Vanya: (Berlari tergesa-gesa)
Bintang: Eh kamu mau kemana?
Vanya: Sarah?? (Menangis) Sarah... Diculik? Gue harus kesana sekarang?
Bintang: Sendirian? Itu bahaya Vanya, kamu jangan egois kaya gini, kamu juga harus mikirin keselamatan nyawa kamu?
Vanya: Lo tega ngebiarin temen gue sendirian disana dan hampir dibunuh?
Bintang: Saya akan bantu kamu, kamu jangan gegabah sendirian begini?
Vanya: Sarah (menangis) gara gara gue dia jadi terlibat.
Bintang: (Memeluk secara perlahan) Saya akan berusaha untuk bantu kamu, tapi... Saya mohon sama kamu jangan kesana sendirian?
Vanya: (Mengangguk)
Bersambung