Bintang: Kamu minum dulu biar tenang.
Vanya: (Menggeleng kepala)
Bintang: Vanya... Saya tau kalau kamu sedang putus asa, tapi kamu jangan kaya gini?
Vanya: Gue ga tau disana Sarah dikasih makan apa?
Bintang: (Memegang tangan) Percaya sama saya, saya akan selamatkan teman kamu?
Vanya: Ya, gimana caranya bahkan kekuatan Lo aja ilang?
Bintang: Kasih saya waktu untuk memulihkan kekuatan saya?
Vanya: Kita ga punya banyak waktu, gue ga tau Sarah disana aman apa engga.
Bintang: Kasih waktu saya semalaman untuk memulihkan semua kekuatan saya?
Vanya: Oke.
...
Gilang: Pah besok ada pertemuan orang tua? Apa papah bisa?
Sarah: "Kayanya gue kenal sama suara ini?"
Burhan: Papa ga bisa Lang, papa sibuk jadi ga bisa ke acara kaya gitu?
Gilang: "Acara kaya gitu?" Yaudah Gilang juga ga maksa mau papa ikut atau engga lagian juga, Gilang kaya bukan anak papa.
Sarah: "Gilang? Apa jangan-jangan... Yang nyulik gue papanya Gilang? Jangan bilang kalau yang bunuh orang tua Vanya papanya Gilang juga?" (Mencoba memberontak)
Gilang: ?? (Mulai menghampiri suara Sarah)
Burhan: Itu paling cuma kucing.
Gilang: (Berhenti) "Gue rasa bokap gue nyembunyiin sesuatu dari gue?"
...
Vanya: Sarah...
3 tahun yang lalu
Sarah: Vanya Lo kenapa? Jangan bilang.. Lo putus sama dia?
Vanya: Lo bener, gue putus kenapa sih hidup gue kaya gini.
Sarah: Emang Lo kira yang jomblo cuma Lo doang? Nih gue juga kan jomblo?
Vanya: Iyah juga sih.
Sarah: Tapi.. kita itu bukan para jomblo, tapi kita ini single kalo single itu pilihan tapi kalo jomblo itu nasib haha.
Vanya: Ih Lo jahat banget sih.
Sarah: Tapi bener kan? Udah ngapain sih sedih sedih mikirin cowok kaya dia?
Vanya: Bukan itu maksud gue, uang gue dibawa kabur (っ˘̩╭╮˘̩)っ
Sarah: Serius? Emang dasar ya tuh cowok matre liat cewek tajir sedikit pasti dikejar tuh, gue rasa dia banyak selingkuhan nya deh.
Vanya: Sarah! Lo bisa ga sih ga nyebelin dikit udah tau Sabahat Lo ini lagi sedih, terus gimana uang gue dibawa kabur?
Sarah: Ya biarin aja nanti juga kena karma tuh cowok gue yakin tu cowok kena karma.
Vanya: Kalo gue ketemu tuh cowok, gue bejek bejek biar tau rasa!
Sarah: Nah gitu dong. Ini Vanya yang gue kenal.
...
Vanya: (Tertawa) Sarah yang selalu bikin gue ketawa dan bisa nenangin gue disaat gue lagi rapuh, dimana Lo sekarang? Gue janji bakal bawa Lo pergi dari sana?
Bintang: Bagaimana caranya saya mengembalikan kekuatan saya kembali?
Vanya: (Mengetuk pintu)
Bintang: Ada apa?
Vanya: Gimana soal kekuatan Lo?
Bintang: (Merasa lemas)
Vanya: ?? Lo kenapa? Eh bintang? (Menggandeng tangan ke pundak) suhu badan Lo panas banget, biar gue ambilin kompresan, oke?
Bintang: (Menarik dan memeluk) Dingin.. jangan bergerak tetap seperti ini sebentar.
Vanya: "Detak jantungnya cepet banget berdetak nya?"
Bintang: Kamu ngapain mendengarkan detak jantung saya?
Vanya: (Memegang rambut)
Bintang: Kenapa?
Vanya: "Kenapa dia mirip banget sama cowok yang udah selametin nyawa gue, 3 tahun yang lalu?" Dulu gue pernah dipeluk kaya gini sama bokap gue, tapi.. sekarang.. Lo yang meluk gue kaya gini?
Bintang: Saya mungkin Dimata kamu orang yang baik ya?
Vanya: Keliatannya.
Bintang: Kamu salah, saya bukan orang yang baik seperti apa yang kamu bilang saya ini bukan orang baik. Saya adalah orang yang sudah menentang kemauan orang tua saya.. dan... (Melihat Vanya yang tertidur pulas)
...
Vanya: Halo?
"Kalo Lo mau temen Lo selamet? Lo Dateng sendiri ke alamat ini dan jangan bawa orang satu pun, kalau Lo ngelanggar itu, Lo akan tau akibat nya"
Sarah: Ga Van dia bohong Lo dijebak Aarrgh!
Vanya: Jangan Lo coba sakitin temen gue, oke gue kesana tanpa bawa orang satu pun.
"Bagus"
Vanya: "Gue ga mau kalo Sarah jadi korban selanjutnya, ga gue ga bisa diem aja" Semoga Lo baca pesan gue. (Berlari)
Burhan: Permainan akan segera dimulai.
Sarah: Lo sengaja kan? Jadiin gue umpan?
"Benar sekali, Lo tau kalau dia sudah bikin bos kami resah?"
Sarah: Apa kalian juga yang bunuh orang tuanya Vanya?
"Haha iya, karna mereka sudah merebut bisnis bos kami"
Vanya: Sarah! Lo dimana?
Bintang: "Gue harap Lo baca pesan gue, gue ga bisa diem aja ngeliat Sarah menderita disana kalo terjadi sesuatu sama gue, Lo Dateng ke alamat ini"
Vanya: Sarah! (Berlari)
Bintang: Semoga tidak terjadi apa apa.
Vanya: Darah? Sarah! Jawab gue kalo Lo ada disini? Sarah...
"Wow liat siapa yang datang? Haha, coba kalo bisa selametin temen Lo?"
Vanya: (Maju) Lepasin Sarah? Atau...
Sarah: (Menggeleng kepala)
"Atau apa! (Sembari mengarahkan pistol)"
Vanya: (Berhenti) Hah?
...
Vanya: Tolong lepasin orang tua saya, mama!
Mama: Vanya lari! Aarrgh!
Vanya: Mama! Papa! Jangan tinggalin vanya.
Burhan: Tangkap gadis itu!
...
Vanya: (Merasa pusing)
Burhan: Bereskan sekarang.
Vanya: Lepasin Sarah sekarang!
"(Menembak ke arah Vanya)"
Sarah: "Vanya? Kenapa..."
Vanya: (Terjatuh dan tak sadarkan diri)
Sarah: Vanya! Kenapa Lo lakuin ini? Vanya? Gue mohon Lo bangun Van... Vanya! (Menangis)
Vanya: Gue.. ga apa apa kok, yang penting... Lo selamet.
Sarah: Vanya Lo ga bakal tinggalin gue kan? Vanya! (Menangis) Vanya...
Bintang: Van... (Melihat Vanya yang berlumuran darah) Vanya!
Sarah: Pak bintang?
Bintang: Kamu tolong panggil ambulans sekarang.
Sarah: Oke.
Bintang: (Memegang luka) Vanya kamu bertahan.
...
Suster: Pasien akan segera dioperasi sebaiknya bapak dan ibu tunggu disini.
Sarah: Vanya... (Menangis) kenapa Lo lakuin ini semua buat ngelindungin gue?
Bintang: Sebaiknya kita berdoa agar Vanya tidak mengalami luka yang serius.
Kevin: Vanya kenapa? Ada apa? Tunggu. Siapa yang dioperasi?
Bintang: Vanya tertembak saat menyelamatkan Sarah.
Kevin: Ditembak? Ya ampun, sekarang gimana keadaannya?
Sarah: gue juga ga tau Vin, semoga aja Vanya baik baik aja.
Bintang: Gimana kondisi Vanya dok?
Dokter: Syukurlah pasien dibawa secepatnya karna kalau tidak maka nyawanya tidak akan tertolong, kini pasien sudah melewati masa kritis nya dan kami akan segera pindahkan pasien ke ruang VIP.
Sarah: Makasih dok.
Dokter: Sama sama, kalau gitu saya permisi.
Bintang: Kalian jaga Vanya sebentar saya ada urusan penting.
Sarah: Iya, pak.
...
Burhan: Apa gadis itu sudah kamu bereskan?
"Sudah bos kayanya dia udah ga sadarkan diri lagi"
Burhan: Bagus. Jadi saya tetep aman diposisi seperti ini.
Bintang: (Mencengkeram baju) Jadi anda yang dibalik semua ini? Kalau saya lihat anda mencelakai Vanya lagi, saya ga akan main main. Dan satu hal lagi yang harus kamu tahu, saya sudah tau siapa anda sebenarnya!
Burhan: Kurang ngajar dia berani mengancam saya.
"Apa kita perlu menyingkirkan dia juga bos?"
Burhan: Ya, kamu singkirkan dia.. lalu kita habisi Vanya.
Bintang: (Berhenti dan mendengarkan)
...
Gilang: Gimana keadaannya Vanya? Hah?
Sarah: (Menampar)
Kevin: Lo kenapa nampar dia?
Sarah: Tanya sama temen Lo ini, Lo ga tau kan apa yang baru aja terjadi sama gue dan Vanya? Dia hampir mati karna bokap Lo!
Gilang: Bokap gue? Kenapa Lo jadi bawa bawa bokap gue?
Sarah: Lo ga tau kan, gue selama 5 hari gue disekap sama bokap Lo, itu semua demi memancing Vanya! Dan sekarang Lo malah tanya kenapa? Kalo Vanya tau semua ini dan dia juga tau bokap lo, adalah seorang pembunuh!
Kevin: Pembunuh?
Gilang: Jangan asal bicara Lo.
Sarah: asal bicara? Hah? Bahkan anaknya sendiri ga tau kalo ayah kandungnya yang udah membunuh orang tua Vanya!
Kevin: Masalah ini bisa kita rundingin nanti. Oke?
Bintang: (Memegang rambut) "Saya akan berusaha melindungi kamu sebisa mungkin, semoga kamu segera sadar dan sehat kembali" (Mencium kening)
Gilang: Itu dosen ngapain pake nyium Vanya segala?
Kevin: Gue rasa Bintang suka sama Vanya, kayanya mereka ada hubungan spesial deh.
Vanya: (Menarik baju) Bintang.. Lo ada disini kan..??
Bintang: Ya, saya disini saya ga akan kemana mana.
Sarah: Vanya masih belum sadar?
Bintang: Secepatnya dia akan segera sadar, kamu tidak perlu khawatir.
Sarah: (Memegang tangan vanya) Maafin gue Van, gara gara gue.. Lo jadi hampir dibunuh? Pasti Lo ga mau maafin gue? Iya kan?
Kevin: Vanya pasti maafin Lo, dia ga sejahat itu dia terlalu baik.
Sarah: Lo bener Vin, dia terlalu baik demi gue dia rela kehilangan nyawanya. Gue kira Lo ga bakal bantuin gue keluar dari sana Van, ternyata Lo malah nekat.
Kevin: Lo ngapain disini?
Gilang: Gue.. mau liat Vanya?
Sarah: Bahkan Vanya pun muak ngeliat Lo.
Kevin: Gue ga tau gimana perasaan Vanya kalo tau orang tunya sendiri dibunuh sama bokap temennya sendiri.
Bintang: Itu alasan saya menjauhi Vanya dari kamu, saya takut Vanya terbawa bawa kalau dekat dengan kamu.
Kevin: Udah masalah ini nanti kita selesaikan secara baik baik. Sekarang biarin Vanya istirahat dulu.
Vanya: (Membuka mata) Sarah..
Sarah: Vanya! Lo udah sadar?
Vanya: (Melepaskan alat bantu) Lo ga apa apa kan?
Sarah: Van, kenapa Lo lakuin ini?
Vanya: Karna.. gue ga mau.. kehilangan orang yang paling berharga buat gue.
Sarah: Tapi Lo hampir mati Van? Kenapa Lo Dateng jelas jelas itu jebakan?
Vanya: Gue ga apa apa kok, Hmm apa ini reuni? Bintang dimana?
Kevin: Dia keluar sebentar.
Gilang: Van.. gue minta maaf?
Vanya: Hah? Kenapa Lo minta maaf, Lo emang punya salah sama gue?
Sarah: Karna...
Kevin: (Menggeleng kepala)
Vanya: Aaww! Aduh!
Sarah: Apa yang sakit?
Vanya: Ga gue ga apa apa, mungkin ini efek samping bekas operasi.
Kevin: Udah Lo istirahat dulu aja jangan kebanyakan bergerak soalnya luka operasi lu belum kering.
Vanya: Ya, jangan khawatir.
Sarah: Semoga cepet sembuh ya?
Vanya: Makasih.
...
Vanya: Kenapa tiba-tiba Gilang minta maaf ya? Emang dia punya salah apa sama gue?
Bintang: Kamu sudah bangun.
Vanya: Hah? Ya, Lo abis dari mana?
Bintang: Saya beliin ini buat kamu.
Vanya: Ah Lo tau aja makanan favorit gue.
Bintang: Kekuatan saya sudah kembali!
Vanya: Apa? Oh, bagus dong.
Bintang: Kamu tau seperti apa kejadian semalem?
Vanya: ???
...
Bintang: Ada apa ini? Kekuatan saya kembali? (Mendengarkan sesuatu)
Vanya: (Merasa pusing)
Burhan: Bereskan sekarang.
Vanya: Lepasin Sarah sekarang!
"(Menembak ke arah Vanya)"
Sarah: "Vanya? Kenapa..."
Vanya: (Terjatuh dan tak sadarkan diri)
Bintang: Vanya dalam bahaya! Semoga tidak terjadi sesuatu dengan Vanya. (Bergegas menuju tempat Vanya berada)
...
Bintang: Setelah saya tiba disana, kamu sudah tergeletak dan berlumuran darah.
Vanya: Lo tau? Siapa yang udah menculik Sarah?
Bintang: Kamu harus cari tahu sendiri tentang itu, saya tidak bisa kasih tau kamu karna ini menyangkut dengan.. kematian orang tua kamu.
Vanya: Maksud Lo.. mereka juga yang udah bunuh orang tua gue?
Bintang: Ya, tapi detail nya kamu harus cari tau sendiri.. lebih baik kamu istirahat, saya akan tetap disini menjaga kamu.
Vanya: Oh, oke.
...
Vanya: Hoaam!
Bintang: Kamu sudah bangun?
Vanya: Lo ga tidur semalaman?
Bintang: Ya, sebaiknya kamu cuci muka, setelah saya kembali pastikan kamu tetap disini?(´∩。• ᵕ •。∩`)
Vanya: ?? Oke. Kenapa dia terus bikin gue bingung sih⊙﹏⊙ Ah ga tau lah, mendingan gue cuci muka.
Sarah: Vanya!
Vanya: Lo ada disini?
Sarah: Hehe, gimana keadaan Lo sekarang? Udah baikan?
Vanya: Gue ngerasa terlahir kembali tau ga sih?
Sarah: Kok Lo ngomong nya gitu?
Vanya: Ya, gue ngerasa kaya gitu aja btw Lo sendirian kesini?
Sarah: Iyah sendirian, tadinya gue mau ngajak Gilang cuma... Ya, gue males ngajak dia.
Vanya: Kenapa? Ada masalah?
Sarah: Karna dia yang udah... (Mengingat)
...
Kevin: Gue rasa Lo jangan terburu buru kasih tau soal ini sama Vanya, yang gue takutin mentalnya bisa ke ganggu.. dia pasti bakalan stress.
Sarah: Iyah sih bener juga, gue juga bisa rasain sekarang, gimana jadi Vanya.
Kevin: Gue harap Lo ga akan keceplosan dan bilang semuanya sama Vanya, jangan sampe hal itu terjadi.
Sarah: Oke, oke gue tau.
...
Vanya: "Dia yang udah?" Maksud Lo?
Sarah: Gini lho kemarin.. gue sama dia itu.. tukeran buku terus.. ya, buku gue sobek sama dia.. ya makanya.. Karna itu gue males sama dia..
Vanya: Lo ga nyembunyiin sesuatu kan?
Sarah: Engga, ya mana mungkin gue main rahasia-rahasiaan sama Lo, kan ga mungkin.
Vanya: Lo tau kan gue paling ga suka sama orang yang ga jujur?
Sarah: Ya, gue tau itu.
...
Burhan: Jadi dia belum meninggal?
"Belum bos, bahkan dia sekarang sudah membaik dan akan sehat seperti dulu lagi"
Burhan: Saya mengerti. Hanny!
Hanny: Ya, Pak.
Burhan: Saya mau kamu yang turun tangan?
Hanny: Maksud... Bapak.. apa?
Burhan: Malam ini juga kamu bereskan Vanya, kalo perlu kamu buang dia di hutan dan tinggalkan dia sendirian disana, tapi sebelum itu kamu harus bius dia pakai suntikan ini.
Hanny: Ini apa Pak?
Burhan: Jika kamu suntikan ini ke tubuhnya Vanya, dia akan merasa pusing dan sekujur tubuh nya akan menggigil.
Hanny: Saya.. ga bisa melakukan ini pak.
Burhan: Kamu ingat perkataan saya kan? Jika kamu berani menentang perintah saya, maka ibu kamu yang akan jadi jaminannya. Mengerti?
Hanny: Iyah, Pak saya mengerti.
...
Vanya: Bintang kemana ya? Tumben dia ga ada disini? Apa.. gue telepon aja kali ya? Kenapa hp nya ga aktif?
Bintang: Kamu cari saya!
Vanya: Astaga! Muncul dari mana Lo?
Bintang: Toilet, kenapa kamu mencari saya, ada apa?,
Vanya: Gue.. gue ga bisa kalo sendirian?ಥ_ಥ
Bintang: Bukannya kamu sudah terbiasa sendiri?
Vanya: Itu ada alasannya.
Bintang: Bagaimana dengan keadaan kamu sekarang?
Vanya: Iih, kenapa Lo tiba tiba nanya kaya gitu? Khawatir ya sama gue? Ya, ya?
Bintang: Tidak, saya.. hanya cemas!
Vanya: Hmm.. cemas itu artinya khawatir.
Bintang: Sebaiknya kamu istirahat, saya akan kembali.
Vanya: Nyebelin banget sih tuh orang.
Hanny: "Maafin gue Van, gue terpaksa ngelakuin ini" Mbaknya sudah sembuh?
Vanya: Iyah nih sus, udah agak mendingan sih? Eh itu suster bawa apa?
Hanny: Saya hanya ingin menyuntikkan obat penghilang rasa sakit, mbaknya tolong berbaring ya?
Vanya: "Kenapa... Rasanya ngantuk?"
Hanny: Sekarang kalian bawa dia pergi, ke hutan dan tinggalkan dia.
"Baik"
Hanny: "Gue janji Van, bakalan nebus semua perbuatan yang gue lakuin ini"
Dokter: Mas itu pasien mau dibawa kemana?
"Oh ini tadi keluarga nya minta pasien dipulangin aja"
Dokter: Oh gitu, udah minta surat izin?
"Udah dok, kalo gitu saya permisi"
Dokter: Aneh?
Bintang: (Merasakan sesuatu) Vanya!
Burhan: Bereskan dia sekarang, tinggalkan dia dihutan!
"Siap bos!"
Bintang: Vanya... Dokter! Pasien yang bernama Vanya kenapa ga ada di kamarnya?
Dokter: Oh tadi ada yang membawa pasien katanya sih.. keluarga.
Bintang: Dia itu yatim piatu dok!
Dokter: Astaga! Terus yang tadi siapa?
Bintang: Ada yang tidak beres disini.
...
"Tinggalkan dia disini!"
Vanya: Hmm.. Gue.. dimana.. aduh! Tolong.. hp gue?
Bintang: Vanya! Kamu dimana!
Vanya: Tolong! (Berjalan sempoyongan)
Bintang: Tunggu! Dimana kamu sembunyikan Vanya?
Hanny: Hutan, dia ada disana!
Vanya: (Kedinginan) Tolong..
Bintang: Vanya kamu dimana?
Vanya: Gue... Ga tau.. (kedinginan)
Bintang: Kamu tunggu saya disana! Jangan kemana mana.
Vanya: (lemas dan tidak sadarkan diri)
Bintang: Vanya! Vanya kamu bangun ini saya bintang, kamu bisa dengar saya!
Vanya: Hah? Bintang?
Bintang: (Memeluk)
"Gua rasa kita harus cek lagi deh tuh cewek beneran mati apa kaga?"
"Yaudah ayo kita cek"
Bintang: (Merasakan ada yang datang)
Vanya: Bintang..
Bintang: Kamu tahan sebentar! (Bersembunyi dibalik jaket)
"Lah kemana tuh cewek? Jelas jelas kita buang dia disini kan?"
"Terus gimana? Apa jangan jangan cewek itu kabur ya?"
"Ga mungkin lah Lo ga liat tuh cewek udah lemes kaya gitu?"
"Kita harus laporan nih sama bos"
Bintang: Kita sudah sampai rumah, gimana perasaan kamu sekarang?
Vanya: (Menjatuhkan tangan dan tidak sadarkan diri)
Bintang: ?? Van? Kamu ga mungkin bernasib sama seperti orang tua kamu kan? Vanya! Dengarkan saya Vanya kalau kamu masih bernafas! Vanya!
Vanya yang tidak sadarkan diri dan tubuhnya kedinginan karena obat bius yang disuntikkan oleh Hanny, Bintang pun merasa bersalah karena telah lalay menjaga Vanya, sementara itu Burhan bingung dengan menghilangnya Vanya dihutan tersebut.
Burhan: Bagaimana caranya dia bisa menghilang?
"Kita juga ga tau bos pas kita tiba ditempat kita membuang dia dihutan dia sudah tidak ada, kami juga tidak tau bos."
Burhan: Kalian tidak bisa diandalkan! Dimana Hanny?
"Ga tau bos"
Burhan: Kalian cari gadis itu sampai ketemu dan kalian pastikan dia sudah mati atau masih hidup, mengerti!
"Mengerti bos"
...
Sarah: Loh Vanya kok ga ada di kamarnya? Dok permisi saya mau tanya, kamar.. yang di isi sama pasien yang bernama Vanya dimana ya?
Dokter: Denger dengar pasien dibawa oleh pria yang bernama bintang.
Sarah: Oh, gitu yaudah dok kalau gitu makasih.
Dokter: Sama sama.
Sarah: Aduh.. gue ga tau lagi rumahnya Pak, bintang.
...
Bintang: Saya harus bagaimana biar kamu sadar? (Memegang tangan) Bahkan kamu seperti orang yang sudah meninggal tapi saya akan akan berusaha untuk menyadarkan kamu.
Bersambung.