Chereads / pernikahan keduaku / Chapter 3 - "Keputusan Akhir"

Chapter 3 - "Keputusan Akhir"

Akhirnya jam pulang sekolahpun tiba . sesuai janji ayu dan nia pun pulang bareng hari ini dan sudah pasti rumah nialah tujuannya.

" yu.. kamu pokoknya ceritain ke gw semuanya gak perlu ada yg ditutupi.. kita adalah sahabat susah senang kita harus bersama yu ... apapun yg terjadi Nia gak bakal ninggalin ayu karna ayu bagi Nia adalah keluarga" kata Nia dengan penuh penegasan dalam kalimat "keluarga" disini..

karna memang ayu adalah keluarga Nia satu" nya yg mengerti Nia wlw bukan saudara kandung.

" iya Nia.. makasih km mau dengerin keluh kesah ayu selama ini" jawab ayu dengan mata yg berkaca" dan merasa bahagia karna ternyata dia gak sendiri dan ada yg mau mengerti tentang keadaan dia saat ini.

Mereka sampai di stasiun bus pertigaan Deket sekolah dan langsung menaikinya untuk pulang kerumah Nia .. tak perlu menunggu lama sekitar 20 mnt akhirnya sampailah mereka ke rumah Nia .

"Assalamualaikum... "

ucap salam mereka berbarengan sebelum memasuki rumah seperti biasa ..

"Wa'alaikumussalam... dah pulang Nia " jawab ibunya dari dalam dapur sambil keluar membawa makanan untuk makan siang mereka.

"iya Bu... Bu ini ada ayu .. makan bareng disini ya Bu..?" pinta Nia

" eh ada ayu toh ... iya GPP Nia .. rumah kan jadi gak sepi klo ada ayu " sambut ibu Nia sambil tersenyum ramah pada ayu.

" Makasih Bu " jawab ayu sambil menyalami tangan ibu Ambar .

"Ayu Nia makan dulu aja yah pasti dah pada laper kan ?"

" iya Bu laper pake bangeeettt ... hehehe" canda Nia

" masak apa Bu hari ini ? " tanya nya

" sayur asem sama lalapan plus Abel terasi kesujaan km Nia " kata Bu Ambar

"Asyiiik ... yuk yu makan dulu".. ajak Nia ..

" iya ni makasih ... Bu makasih makanannya " sambil tersenyum sopan pada Bu Ambar

" jangan sungkan" yu .. anggap aja rumah sendiri seperti biasa" senyum Bu Ambar menimpali ayu agar bersikap biasa.

lalu Bu ambarlun beranjak pergi meninggalkan mereka berdua untuk makan dan melanjutkan pekerjaannya di dapur.

Singkat cerita merekapun selesai makan dan beranjak kekamar Nia .

Nia dan Bu Ambar adalah keluarga yg sederhana . mereka tinggal berdua saja dikarenakan ayah nya pergi dengan wanita simpanannya.

Begitu memasuki kamar Nia diapun langsung menutup pintu dan menarik Ayunda untuk duduk ditepi ranjang sambil mencengkram tangan ayu "yu.. km lakuin itu sama siapa??? tolong jujur yu .. apakah ada dikelas kita?" cecar Nia.

ayu menggelengkan kepala " bukan "

" klo bukan berarti siapa yu jujur please?" sanggah Nia sambil menatap sedih sama ayu

" ayu pun gak ngerti Nia kenapa bisa begini.. hiks.." tersedu ayu sambil menutup mukanya.

" dah yu jangan nangis ... sekarang ceritain semuanya sama Nia ... dan keputusan kamu gimana nanti"

" Sebenernya klo ayu ceritain mungkin panjang banget Nia ceritanya ... " jawab ayu dengan lirih.

" intinya aja yu sampe km bisa terjerumus seperti ini itu gimana??!" sergah Nia

****

"yu... aku suka sama kamu...!"

sebuah pernyataan cinta dari seorang pemuda tetanggaku yg sangat aku benci karena sikapnya yg terlihat sekali suka sama aku dan itu membuat gunjingan di sekitar rumahku karna tetangga ku yg begitu suka menggosip .. aku takut ayah sama ibu marah karna gunjingan itu

" maaf Sofyan ... tp ayu belum memikirkan hubungan percintaan .. ayu masih kecil sof... lagian ayu juga jujur ... ayu gak ada perasaan sama kamu.." jawabku sambil menundukkan kepala karna malu sofyan ternyata menyatakan juga rasa sukanya sama aku.

" yu sampe kapanpun aku gak bakal menyerah untuk dapetin kamu.. karna bagiku kamu adalah cintaku yang pertama" sanggah Sofyan sambil mendekatkan diri dan dengan cepat mencium pipiku.

" aakhhh..." menutup muka dan jongkok sambil nangis karna gak nyangka klo Sofyan berani berbuat seperti itu padaku.

aku liat Sofyan pun pergi dengan kecewa tp merasa puas karna berhasil menciumiku dan aku pun lari masuk kedalam kamar sambil menangis ... aku masih ingat saat itu malam Jumat Kliwon kejadian pertama seseorang mencium pipiku dengan berani dan meninggalkan ku tanpa perasaan.

*****

Esoknya gak ngerti kenapa aku terbayang terus dengan wajah Sofyan... sampai nangis klo gak lihat dia sehari aja..

sepertinya Sofyan pun tau klo aku selalu menanyakan dia kepada semua temannya hanya untuk tau dimana dia dan melihat wajahnya.

sampai suatu malam ada suara ketukan di jendela kamarku.

aku penasaran dan melongok keluar.. tertentak kaget aku melihat sesosok bayangan orang yg selama ini aku rindukan

" yu bisa keluar sebentar?" tanya Sofyan dan tanpa pikir panjang aku pun langsung keluar tp melalui jendela kamarku karna tau ini adalah tengah malam dan ayah akan sangat marah klo tau aku keluar rumah dimalam hari apalagi klo sampai tau klo untuk menemui seorang cowok..

akupun heran kenapa bisa begitu berani menemui cowok itu yg jelas" begitu aku benci awalnya.

saat aku dah berada diluar kamar sofyanpun langsung menarik tanganku menjauh dari rumah dan dibawanya ke kebun dibelakang rumah agak jauh terhalang tiga rumah tetanggaku dengan hati" takut ketahuan .

sesampainya di dalam kebun yg kebetulan sedikit rindang hingga tak terlihat jelas dari jalan setapak yg berada disitu Sofyan langsung mencium bibirku dan melumatnya dengan sedikit ganas.

Awalnya aku tersentak kaget dan gak menyangka akan mendapatkan perlakuan seperti itu dari Sofyan ... tp lama kelamaan akupun menikmati ciumannya yg makin lama makin turun keleherku dan dadaku ... akupun menikmati remasan tangannya yg mulai nakal masuk kedalam bajuku .. dan semakin kebawah dan dengan berani menyelinap masuk kedalam rokku dan menyentuk daerah intimku dengan sangat berani dan bergairah ..

aku hanya bisa pasrah mengerang dan mendesah dalam kenikmatan sesaat yg akan membuatku menyesal seumur hidupku

dan kejadian itu begitu cepat ... keperawanan ku pun hilang ditengah kebun dan itu aku lakukan bersama Sofyan yg gak sadar akupun tak bisa membantahnya ataupun menolaknya

Malam itu pun aku kembali kekamar menjelang pagi dan aku baru sadar begitu sampai dikamar ... menangis tertahan menyadari kebodohanku yg telah begitu saja menyerahkan keperawananku kepadanya

aku masih mengingatnya dengan jelas berapa kali dia telah menaiki tubuhku dan memuaskan nafsunya.

aku harus menemuinya dan meminta tanggung jawabnya segera pikirku dan beranjak keranjang untuk tidur .. dan dalam tidurpun aku menangis

****

" Sofyan... ayu mau bicara sama kamu berdua saja bisa?" tanyaku pada Sofyan

" bisa... bentar kita ketempat lain untuk berbicara aku ambil motor dulu" jawab Sofyan segera begitu tau aku mencarinya

" kamu tunggu dijembatan yu nanti aku jemput"

" ok " langsung aku pun pergi kearah jembatan yg cukup jauh dari rumahku dan tetanggaku.

aku pun bersembunyi agar tak ada yg melihatku dan curiga padaku

Tak lama Sofyan pun datang dengan mengendarai Honda grand nya dan langsung membawa ku pergi ketempat yg lumayan jauh .. sekitar 1 jam perjalanan akhirnya kami sampai ditempat tujuan dan seperti biasa ... tak jauh beda dengan sebelumnya didalam hutan rindang yg cuma ada pepohonan jati disitu tp ada sebuah pondokan kecil ditengah tengah hutan untuk berteduh.

Sofyan membawaku duduk dan langsung mencium bibirku.. aku tersentak kaget dan memiliki sedikit kesadaran segera menjauh dari Sofyan

" ayu mau bicara Sofyan perihal semalam yg telah kita lakuin tolong" lirihku sambil berharap pengertian dari Sofyan

" aku akan bertanggung jawab yu kamu jangan khawatir.. yah" jawab Sofyan dengan tegas dan mendekatiku lagi dan langsung memelukku dan mencium bibirku dengan brutal seperti sudah memendam nafsunya berapa Minggu untuk bisa tersalurkan dan kembali akupun terlena dan membiarkan saja dia bertindak bebas diatas tubuhku. aku biarkan dia melumat daerah intimku dengan rakus menjilat dan menghisap dengan penuh gairah.. aku hanya bisa mengerang dengan penuh nikmat dan mulai menyukai kegiatan itu bersamanya dan hampir sepanjang siang hingga sore hari kegiatan seperti itu terus berulang seperti tiada rasa puas dihati kami ... saat menyadari hari menjelang magrib pun kami akhirnya pulang dengan kepuasan menghias diwajah Sofyan.

****

" itulah awal dari semua kejadian yg menimpaku Nia " tanpa bisa berbicara lagi ataupun memandang wajah Nia didepannya

" ya Allah ayu... bukankah Sofyan itu cowok yg kamu benci dan hindari selama ini yu... kok bisa sih kamu begitu pasrah sama dia tanpa perlawanan " geram Nia kecewa dengan ayu yg hanya diam menangis di tepi ranjang Nia

" ayu pun gak ngerti Nia kenapa bisa begitu ... ayu seperti terhipnotis dan mau melakukan apapun permintaan dia selama ini" ... " tolong kamu jangan salah faham dan menganggapku murahan Nia ... kamu kan tau selama ini ayu seperti apa!" sergah ayu lagi

" aku tau yu .. yg aku heran kan kok bisa sih gitu loh ... apa mungkin kamu diguna" sama Sofyan yah karna selama ini kamukan benci banget sama dia tp kok malah menyerahkan keperawanan km sama dia yu bahkan kamu rela diwolak walik lagi sama dia demi memuaskan nafsunya " teriak Nia gak sadar karna saking marahnya dengan cerita ayu

" ayu gak ngerti Nia .. ayu gak tau ayu nyerah... hiks" kembali ayu menangis dan meratapi nasibnya yg sudah terlihat akan seperti apa

" ayu mungkin gak ikut ujian akhir Nia ... ayu akan menuruti kemauan ayah sama ibu untuk menikah " dan kembali kata" ayu membuat Nia tersentak kaget

" yu fikirkan baik baik keputusan kamu yu... masa depan kamu akan seperti apa klo kamu menikah terlalu dini yu .. perjalanan kamu masih panjang..." menangis Nia sambil memegang tangan ayu

" ayu dah memutuskan nya Nia maaf" lirih ayu

" gimana kamu bisa keguguran yu ceritakan ... kamu melewatkan bagian itu... bagaimana tindakan Sofyan sekarang ... apakah dia yg akan menikah denganmu seperti yg dia janjikan untuk bertanggung jawab????"

******