Wajah Bubu semakin muram, menggenggam tangan Bian sangat kuat hingga tidak sadar Bian meringis kesakitan.
Akhirnya tangan Bian satunya meraih tangan Bubu dan mengusapnya dengan pelan.
Bubu tersadar, kemudian menghela nafas panjang berusaha menenangkan diri dirinya sendiri.
Tanpa ada percakapan lagi, akhirnya mobil Amor sampai juga di rumah Yasa yang sangat besar dan megah seperti sebuah mansion yang bergaya Eropa.
"Daddy, biar aku pegang lengan Daddy dan pegang yang kuat ya Dad?" Ucap Bian sebelum turun dari mobil.
Bubu mengambil nafas panjang, rasa nervous mulai menyerang hatinya. Tangannya terasa dingin saat di genggam Bian.
"Ambil nafas dan keluarkan Dad, tenangkan hati." Bisik Bian dengan suara lembut di telinga Bubu.
"Ya sayang." Sahut Bubu lirih menuruti apa kata Bian yang sekarang berstatus kekasihnya.