"Katakan Amor...apa kamu menyukaiku? Maksudku...apa kamu mencintaiku?" Tanya Bian menatap penuh wajah Amor.
Amor menatap wajah Bian dengan tatapan rumit.
"Kamu...kamu tahu dari mana kalau aku menyukaimu? Aku tidak pernah mengatakan pada siapapun kecuali pada Yasa. Apa Yasa memberitahumu?" Tanya Amor dengan gugup.
"Yasa tidak mengatakan apa-apa padaku, tapi kamu sendiri yang barusan mengatakannya padaku." Jawab Bian dengan tersenyum tidak ingin membuat Amor patah hati atau terluka, karena dia sudah pernah merasakan bagaimana rasanya jika hati telah terluka.
Wajah Amor seketika memerah dengan Jawaban Bian yang ternyata menjebak dirinya dengan sebuah pertanyaan yang sebenarnya Bian hanya menerkanya.
"Aku..aku maksudku...tidak seperti itu." Ucap Amor dengan belepotan.
Dengan tersenyum tulus Bian mengulurkan tangannya pada Amor.
"Apa kamu mau menjadi sahabatku Dewa Amor?" Tanya Bian dengan tatapan penuh harap.