"Mas, bangun sayang...udah waktunya kita bersiap-siap ke pernikahan Kak Sean dan Destin." Ucap Dhenisa mengusap wajah Daniel yang masih terlelap dalam tidurnya.
"Mas, ayo bangun." Panggil Dhenisa lagi yang sudah membersihkan badannya setelah memberikan kenikmatan dan kebahagiaan pada Daniel yang sudah berbulan-bulan puasa.
"Sebentar sayang, aku masih mengantuk." Sahut Daniel dengan kedua matanya yang masih terpejam memeluk pinggang Dhenisa yang ramping.
"Nanti terlambat Mas." Ucap Dhenisa masih mengusap wajah Daniel yang terlihat semakin menggoda dengan kemanjaannya.
Perlahan kedua mata Daniel terbuka dan menatap wajah Dhenisa yang sudah segar dengan rambut basahnya.
"Masih berapa jam lagi kita berangkat Zee?" Tanya Daniel dengan wajah polosnya.
"Kurang dua jam lagi sih mas, tapi kita harus menyiapkan Justine juga kan?" Jawab Dhenisa yang sudah menyusui Justine setelah Justine terbangun.