"Zee, apa kamu sudah tidur?" Tanya Daniel dengan kedua mata menyipit.
"Hem, ada apa paman?" Tanya Dhenisa sedikit berat membuka matanya.
"Apa aku masih harus berpuasa Zee?" Tanya Daniel dengan wajah polosnya.
Dhenisa terdiam kemudian memiringkan tubuhnya menghadap Daniel.
"Kenapa memang Paman?" Tanya Dhenisa menatap penuh wajah Daniel.
"Sudah seminggu kita menikah, aku belum bisa merasakan indahnya malam pertama." Ucap Daniel dengan tertawa kecil.
Dhenisa tersenyum simpul meraih punggung Daniel dan direngkuhnya dengan sayang.
"Sabar ya paman, setelah anak kita lahir kemudian masa nifasku selesai baru kita melakukan malam pertama kita yang tertunda." Ucap Dhenisa membayangkan bagaimana Daniel menjalani hari demi hari sampai masa itu datang.
"Berapa hari lagi aku harus menunggu Zee? sepuluh hari lagi atau satu bulan?" Tanya Daniel menenggelamkan kepalanya di dada Dhenisa.