"Di mata masyarakat Enno meninggal karena bunuh diri, tapi aku yakin Enno di bunuh oleh keluarga Dhenisa yang bisa membeli semuanya." Ucap Liana sambil mengusap airmatanya yang mengalir deras.
"Apa Dhenis tahu kamu pacarnya Enno?" Tanya Daniel yang mulai bimbang dengan masa lalu Dhenisa yang belum di ketahuinya.
"Aku tidak tahu, aku tidak begitu kenal dengan Dhenisa, mungkin Dhenis sudah tahu tapi pura-pura tidak tahu, aku juga tidak tahu." Ucap Liana sambil menatap teh hangat dan saladnya yang belum di sentuh Daniel.
"Auuuhh." Tiba-tiba Daniel memegang dadanya dengan wajahnya yang berubah pucat.
"Daniel, kamu kenapa?" Tanya Liana sedikit panik melihat Daniel yang kesakitan memegang dadanya.
"Maaf, Aku harus pulang..aku harus minum obatku yang tertinggal di rumah." Ucap Daniel yang terpaksa memakan kue pantangannya daripada minum teh atau salad yang sudah di beri sesuatu oleh Liana.