"Paman, sebaiknya Paman pindah kamar di dalam saja ya? aku tidak bisa melihat paman tinggal sendirian di saat masih sakit seperti ini." Ucap Dhenisa menatap lembut wajah Daniel yang pucat.
"Tidak Zee, aku di sini saja..kita belum menikah aku harus menjaga nama baikmu. Apalagi dengan masalahku yang belum selesai dengan Grace, aku yakin Grace tidak akan melepaskan aku dengan mudah." Ucap Daniel membalas tatapan Dhenisa dengan sendu.
"Apa Grace wanita yang nekat paman?" Tanya Dhenisa dengan serius.
Daniel menganggukkan kepalanya.
"Dia sangat nekat Zee, kalau dia tahu aku ada di sini pasti dia ke sini mencariku dan berbuat nekad. Aku tidak ingin terjadi apa-apa padamu." Ucap Daniel seraya menggenggam tangan Dhenisa yang dingin.
"Aku akan siap menghadapinya paman, paman jangan kuatirkan aku ya." Ucap Dhenisa penuh rasa sayang.
"Tanganmu dingin Zee?" Tanya Daniel merasakan tangan Dhenisa yang dingin saat di genggamannya.