Dhenisa kembali ke rumah pukul sepuluh malam. Acara makan malam bersama keluarga Justin berjalan dengan sangat lancar. Kedua orang tua Justine sangat menyukai Dhenisa.
"Langsung istirahat ya Zee." Ucap Justine dengan wajahnya terlihat bahagia.
Dhenisa menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis pada Justine.
"Kamu juga hati-hati pulangnya ya." Ucap Dhenisa hati berdebar-debar.
"Apa aku harus mengecup keningmu agar kamu bisa memimpikan aku?" Tanya Justine sedikit menggoda.
"Boleh, tapi kalau pada kenyataannya aku tidak bermimpi tentang kamu tidak apa-apa ya?" Ucap Dhenisa menggoda balik.
"Hem tidak apa-apa, yang penting tidak memimpikan laki-laki lain saja." Jawab Justine sedikit merajuk.
"Ya sudah cepat pulang Just, sudah sangat malam aku tidak ingin kamu kenapa-kenapa." Ucap Dhenisa dengan wajah memerah ternyata Justine ada sedikit posesif juga.
"Baiklah aku pulang ya Zee." Ucap Justine seraya mengecup sayang kening Dhenisa.
