"Uncleee.. bangun, Destin menangis." Panggil Jean sambil menepuk perut Jian yang masih tertidur dengan pulas.
"Uncleeee." Panggil Jean lagi agak lebih keras.
"Apa Jean?" Tanya Jian membuka matanya secara perlahan.
"Destin menangis Uncle, sepertinya haus." Ucap Jean sambil memeluk guling.
"Ya sebentar." Ucap Jean seraya bangun dan turun dari ranjang menghampiri Destin di ranjang kecilnya.
Sambil menahan kantuk, Jian menggendong Destin dan memberikannya susu.
Belum lagi Destin selesai minum susunya, Dhesita menangis. Sambil menggendong Destin di sebelah kanan, Jian memberikan susu pada Dhesita agar tidak menangis.
Tapi tetap saja, setelah di beri susu Dhesita tetap menangis.
Karena tak ingin Dhesita menangis, dengan terpaksa Jian juga menggendong Dhesita di posisi tangan kirinya.
Dan sungguh anehnya di saat Dhesita di gendong bersamaan dengan Destin, seketika Dhesita diam tidak menangis.
