"Paman sangat beruntung Paman Ardham menempatkan Paman di kamar VIP yang ranjangnya cukup besar untuk kita berdua." Ucap Sheren dengan suara pelan setelah naik di atas ranjang.
"Sheren." Panggil Axell dengan suara lirih.
"Ya Paman." Ucap Sheren yang sudah berbaring di samping Axell.
Axell menatap kedua mata Sheren yang begitu indah.
"Aku mencintaimu." Ucap Axell memaksakan diri untuk bicara dengan tatapan matanya yang mulai meredup.
"Aku juga mencintaimu Paman, sangat mencintaimu." Ucap Sheren menyapu lembut bibir Axell dan melumatnya dengan sangat pelan.
Dengan mata terpejam Axell menikmati dan membalas sentuhan bibir Sheren yang bergerak pelan melumat dan memagut bibirnya yang sudah di nantikannya sejak pertama dia mengambil kasar ciuman pertama Sheren.
Desahan lembut dari bibir Sheren membuat nafas Axell semakin memburu dan membalas intens permainan bibir Sheren yang lembut namun pasti.