"Aku sangat gugup Nara, kamu bisa lihatkan? telapak tanganku dingin." sahut Ryu dengan menutup matanya, menyentuh kembali bibir Annara yang lembab dan terasa kenyal.
Annara memejamkan matanya, merasakan lembutnya bibir Ryu yang menyentuh bibirnya.
Saat tidak ada pergerakan dari bibir Ryu, Annara membuka kembali matanya, dan melihat Ryu terdiam dengan menatap wajahnya.
"Ryu, apa bibirmu diam saja tidak bergerak?" tanya Annara seraya menjauhkan bibirnya.
"Hm, aku baru berpikir apa aku melakukannya harus dengan keras atau pelan, aku takut nanti kamu marah kalau tidak sesuai dengan hatimu." Ucap Ryu dengan gugup.
"Memang kalau melakukan ciuman, harus bertanya dulu ya, mau keras atau pelan?" Tanya Annara tak mengerti.
"Ya mungkin saja Nara, daripada aku melakukannya dengan keras, terus kamu jitak kepala aku." ucap Ryu tersenyum menatap Annara dengan tatapan polos.
"Kita lakukan pelan-pelan saja dulu Ryu." sahut Annara dengan malu-malu.