"Hai Nick, kamu sudah bangun?" panggil Annara melihat Ryu yang sudah membuka mata coklatnya.
"Annara, aku ada di mana?" Jawab Ryu dengan sebuah senyuman yang benar-benar tulus buat Annara.
"Kamu ada di rumahku, kamu terluka Nick." Jawab Annara sambil meletakkan baskom dan semangkuk buburnya.
"Apakah aku merepotkanmu Annara?" Tanya Ryu tiba-tiba merasakan pusing pada kepalanya.
"Tidak juga." Jawab Annara sambil mengambil baskom yang berisi air hangat.
Dengan sebuah handuk Annara membersihkan kening Ryu yang darahnya sudah mengering.
"Apa sakit?" tanya Annara sedikit menekan darah Ryu yang sudah mengering.
"Sedikit Annara." Ucap Ryu secara refleks memegang tangan Annara.
"Masa begitu saja sakit, cengeng sekali!" Ucap Annara melepas genggaman Ryu dan melanjutkan membersihkan darah yang mengering di sekitar wajah Ryu.
"Annara, tidak bisa kah kita berteman?" Tanya Ryu yang ingin sekali selalu dekat Annara.
