"Aku sungguh-sungguh mencintaimu Jean." ucap Daniel dengan suara yang tercekat di lehernya.
"Daniel." ucap Jean yang sudah beberapa kali mendengar ungkapan perasaan Daniel.
"Jean dengarkan aku dulu, beri aku kesempatan untuk bicara Jean." ucap Daniel dengan sedih.
"Kita bicara di kantin ya Niel." ucap Jean yang tak enak jika Jian mendengarnya.
Berdua berjalan ke kantin dalam diam dengan pemikirannya masing-masing.
"Katakan sekarang Niel, apa yang ingin kamu katakan." tanya Jean menatap serius wajah Daniel yang juga terlihat lelah.
"Jean kamu tahu kan, kita sudah bersahabat sejak lama dan aku sudah lama menyimpan perasaanku selama ini, tapi kenapa sedikitpun kamu tidak membuka hatimu untukku Jean?" ucap Daniel dengan perasaan putus asa.
"Daniel,...please jangan bilang lagi seperti ini, aku jadi sangat bersalah padamu Niel?" ucap Jean menggenggam kedua tangan Daniel.
