Perlahan di tekannya tombol panggilan nama Jean dengan seulas senyum di bibirnya.
"Hallo...Jean." panggil Jian saat mendengar suara Jean.
"Uncle, uncle tidak apa-apa kan?" tanya Jean di sana dengan cemas.
"Aku tidak apa-apa Jean, ada apa kamu meneleponku?" tanya Jian seolah-olah tidak tahu apa-apa.
"Aku bermimpi uncle, sepertinya uncle memanggilku dengan perasaan sedih, uncle benar-benar baik saja kan?" tanya Jean lagi memastikan keadaan Jian.
"Aku sangat baik-baik saja Jean, jangan cemaskan aku." ucap Jian dengan perasaan melambung tinggi hingga di awan langit ke tujuh.
"Syukurlah kalau uncle tidak apa-apa, aku tadi sempat berpikir uncle sangat sedih, mungkin ini hanya perasaan kuatirku saja." ucap Jean mengakui kecemasannya.
"Kenapa kamu sangat menguatirkan aku Jean?" tanya Jian ingin tahu kejujuran Jean.