Setelah Jean pergi dari kamar Jian, Jian bangun dari tidurnya dan duduk di pinggir ranjang sambil mengusap bibirnya yang telah merasakan manis dan ranumnya bibir seorang Jean.
"Apa yang tadi aku lakukan? ada apa dengan diriku? tidak mungkin aku menyukai Jean, aku sangat mencintai Nadine dan Jean adalah anak Nadine, apakah aku terlalu terobsesi dengan Nadine hingga aku melampiaskannya pada Jean? Ya Tuhan...apa yang harus aku lakukan untuk menghilangkan perasaanku ini." gumam Jian sambil meremas rambutnya.
Perlahan Jian mengambil foto lama Nadine saat foto berdua dengannya di puncak. Di mana saat itu Jian menyatakan cinta pertama kalinya pada Nadine.
Dada Jian terasa sesak, jika mengingat bagaimana dia tak bisa melupakan perasaannya pada Nadine walaupun itu hanya sedikit saja.
