Dengan ragu Keyra pun masuk ke dalam kamar Jian.
" Giman Ji, keadaanmu..sudah baikan belum,?" tanya Marvin pada Jian yang masih terbaring.
" Lumayan Marv, masih nyeri di bagian perut." jawab Jian menatap Marvin dan Keyra bergantian.
" Gimana dengan Baksos kita..lancar kan Marv, Key?" tanya Jian karena dalam beberapa hari dia tidak bisa membantu warga desa Roya.
" Jangan kuatir, kita ada tambahan bantuan dari teman-teman yang baru datang dari kampus kita." ucap Marvin.
Keyra yang berada di samping Marvin hanya bisa diam, bibirnya terasa keluh untuk ikut dalam pembicaraan antara Marvin dan Jian.
" Oh ya Ji, aku mau keluar sebentar mau beli sesuatu buat paman Ardham, Keyra aku tinggal di sini sebentar." ucap Marvin yang tiba-tiba, tapi sudah di rencanakan sebelumnya.
Jian mengangguk kecil, kemudian mencoba untuk duduk bersandar.