" Hiks..hiks..Ardham Ji, dia masih hidup." isak Nadine dalam pelukan Jian.
" Ya, aku juga melihatnya, kita ke dalam mobil dulu, kita bicarakan nanti sama paman Abay." ucap Jian sambil menuntun Nadine untuk masuk ke dalam mobil.
" Marvin," panggil Jian sambil mengetuk kaca cendela mobil karena pintu terkunci dari dalam.
Marvin yang tertidur menjadi terbangun saat mendengar suara ketukan di cendela.
" Maaf, aku ketiduran Ji." ucap Marvin setelah membuka pintu mobil.
" Kenapa Nadine Ji?" tanya Marvin memutar badannya kebelakang saat melihat Nadine menangis.
" Kita lihat Paman Ardham, dia masih hidup, kita harus berangkat sekarang, paman Abay harus tahu hal ini." ucap Jian menatap Marvin yang menatapnya tak percaya.
" Marvinnn, ayo jalan!!" sentak Jian melihat Marvin yang masih terbengong.
" Ehh, ya..ya." sahut Marvin langsung tancap gas melajukan mobilnya dengan kecepatan sangat tinggi.
***