"Uncle istirahat saja di rumah ya, aku mau ke kantor dengan Ayah Abay." Ucap Jean setelah semalam Jian merajuk ingin pulang, karena Juan dan Zeline sudah pulang sebelumnya.
"Kamu tidak usah ke kantor Jean, kan ada paman Abay di sana." Ucap Jian seraya menyusupkan kepalanya ceruk leher Jean.
"Uncle, kasihan Ayah Abay kalau bekerja sendirian, usia Ayah Abay kan sudah tidak muda lagi, kalau sakit bagaimana?" Ucap Jean mencoba memberi pengertian pada Jian yang lagi ingin mendapatkan perhatian lebih.
"Tapi kan masih ada pegawai yang lain Jean, kenapa harus kamu yang turun tangan?" Ucap Jian yang menguatirkan kehamilan Jean yang sudah membesar.
"Untuk hal-hal yang penting tidak bisa di handle oleh mereka Uncle, harus kamu dan aku saja yang berhak memutuskan." Ucap Jean sambil menekan pelipisnya, karena sangat susah membujuk seorang Jian.