Tanpa banyak bicara, Ryu berjalan ke pintu gudang dan berniat membukanya, namun berkali-kali Ryu membukanya tetap saja pintu gudang tidak bisa di buka.
"Nara, sepertinya kita terkunci dari luar." Ucap Ryu dengan putus asa.
"Apa yang kamu bilang Nick?" ucap Annara bangun dari duduknya ikut mendekat ke pintu.
Berdua dengan memakai tenaganya mencoba mendobrak pintu gudang tersebut, namun tetap saja tidak bisa terbuka.
"Nara, coba kamu telepon Pak Mamat, kamu punya nomor pak Mamat kan?" tanya Ryu yang tidak bisa telepon pakai ponselnya karena sudah kehabisan baterai sejak tadi siang.
Nara mencoba menghubungi pak Mamat namun sama sekali tidak ada jaringan di dalam gudang.
"Tidak bisa aku hubungi Nick, tidak ada jaringan." Ucap Annara putus asa, apalagi badannya mulai menghangat.
"Nara, coba lihat ponselmu." ucap Ryu berniat mencari jaringan yang ada.
Tanpa membantah, Annara memberikan ponselnya pada Ryu.