"Uncle? apakah uncle ingin aku mencium uncle?" gugup suara Jean dengan permintaan Jian.
"Hm." ucap Jian berharap mendapatkan jawaban cinta dari Jean dengan sebuah ciuman.
Jean terdiam, kemudian tertawa kecil seraya bangun dari duduk bersilanya.
"Tidak mau ahh, sekarang aku sudah tahu bagaimana rasa mencium dan di cium sudah tidak penasaran lagi, apalagi kalau di cium ternyata sakit, aku tidak mau lagi." ucap Jean dengan menggelengkan kepalanya, dalam hati Jean berharap Jian bisa yakin akan cinta pada siapa dan memahami perasaan dengan hatinya bukan hanya dengan sebuah ciuman belaka.
"Cintaku lebih besar dari sebuah ciuman uncle, percayalah." ucap Jean dalam hati sambil menatap Jian yang terlihat sangat kecewa.
Melihat kekecewaan di wajah Jian, Jean tak ingin hal itu berlarut-larut. Dengan sebuah senyuman Jean kembali naik ke atas ranjang, mendekati Jian dan menatapnya dengan tatapan manja seperti ponakan pada pamannya.