Jean hanya berdiam diri, saat Jian berniat mau memberitahu Nadine.
Dengan perasaan sedih namun tidak di tampakkannya, Jean membalikkan badannya menatap dinding kamarnya.
Dengan mata yang terpejam Jean mencoba menghilangkan rasa pusingnya.
Tidak mendapat jawaban dari Jean membuat Jian serba salah, ternyata sifat Jean sedikit mewarisi sifat Ardham.
"Jean kalau yang menjaga Mami Nadine, kamu akan merasa lebih baik, karena Mami Nadine kan lebih perhatian di banding Aku." ucap Jian memberi alasan yang tepat.
Namun tetap saja, Jean tidak merespon ucapan Jian.
Jian kembali mengambil nafas panjang, dulu jika bersama Nadine Jian bisa keras kepala dan tega saat Nadine manja atau melakukan kesalahan.
Tapi sekarang berhadapan dengan Jean gadis remaja yang dari bayi dia besarkan dan dia sayang, Jean sama sekali tak berdaya.