" Bay, ayo cepat kita pulang, Nadine menangis tidak tahu karena apa, aku takut ini ada hubungannya dengan ancaman Robet." ucap Ardham seperti nyawanya mau hilang.
Di ikuti Abay di sampingnya, Ardham berlari ke parkiran di mana mobilnya berada.
" Dham, biar aku yang menyetir." ucap Abay sebelum Ardham membuka pintu mobil untuk menyetir.
Ardham pun kembali berbalik ke pintu satunya.
Dengan hati yang masih bertanya-tanya, Abay menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ke arah rumah Ardham.
Abay memasuki halaman rumah Ardham, menghentikannya tepat di depan pintu rumah Ardham.
Segera Ardham turun dari mobil, dan berlari ke ruang tengah di mana Ardham mendengar suara tangis Nadine yang di bujuk Jian agar tidak menangis lagi.
Terlihat sekali wajah Jian yang penuh kesabaran mencoba menenangkan hati Nadine, tapi Nadine tetap menangis manja.
Abay yang mengikuti Ardham dari belakang merasa lega melihat Nadine tidak apa-apa.
