"Karin! tunggu!" panggil Aska dengan perasaan tidak ingin di tinggalkan.
"Apa kamu tidak ingin memelukku dan menciumku lagi?" tanya Aska dengan tatapan penuh harap.
Karin membalikkan badannya menatap wajah Aska yang terlihat gelisah.
Dengan sebuah senyuman, Karin kembali mendekati Aska.
"Pejamkan matamu Aska." ucap Karin merasa berat meninggalkan Aska.
"Aku sudah memejamkan mataku." bisik Aska dengan suara lirih.
Dengan penuh perasaan, Karin memeluk Aska untuk kesekian kalinya dan mengecup lembut bibir bawah Aska.
"Jaga Arnest, Aska." ucap Karin setelah melepas kecupannya.
Aska membuka matanya, melihat kedua mata Karin berkaca-kaca.
"Bukan hanya Arnest saja yang harus aku jaga. Tapi kamu dan bayi perempuan kita, aku akan menjaganya." ucap Aska dengan tatapan lembut.
"Aku percaya padamu, aku harus pergi sekarang." ucap Karin kemudian berjalan keluar kamar dengan cepat karena Karin tidak ingin ada masalah dengan Damian.
Karin harus tahu apa tujuan Damian sebenarnya.
