Karin dan Damian tiba di rumah kota tepat siang hari.
"Riana masuklah lebih dulu, aku akan menghubungi restoran yang akan mempersiapkan untuk makan siang kita." ucap Damian sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam kantongnya.
Melihat Damian sangat serius bicara dengan pihak restoran, Riana masuk ke dalam rumah untuk mempersiapkan yang lainnya.
"Aku sudah tidak sabar bertemu dengan Dokter Anwar dan istrinya. Semoga mereka berdua mengetahui tentang masa laluku. Bukannya aku tidak percaya dengan Damian, aku hanya merasakan sesuatu hal yang aku tidak tahu. Aska! kalau di masa lalu aku tidak mengenal Aska, kenapa Aska datang dalam mimpiku dengan mimpi yang terasa begitu sangat nyata? dan Damian tidak bisa menjawab tentang semua mimpiku, tentang siapa teman-teman di masa laluku." ucap Karin dalam hati sambil berjalan ke arah kamar setelah mempersiapkan semuanya.
Di dalam kamar, Karin semakin gelisah di kamarnya. Ada perasaan sakit dan rindu pada seseorang, entah para siapa.