Aska memeluk tubuh Karin dengan sangat erat tanpa perduli Arnest yang terjepit antaranya.
"Aska...agak menjauh sedikit kasihan Arnest terjepit." ucap Karin dengan tatapan gemas.
"Arnest lebih senang di jepit sayang, buktinya dia nyaman tidurnya." sahut Aska lebih merapatkan lagi tubuhnya pada Karin sedangkan Arnest masih terlelap dengan menyusu pada puting payudara Karin.
"Kamu memang tidak pernah mau mengalah dengan Arnest." ucap Karin sambil mencubit hidung Aska.
"Bukan tidak mau mengalah sayang, Aku dan Arnest mulai membiasakan diri untuk berbagi agar terjadi kecemburuan sosial. Biar adil sayang." ucap Aska dengan alasan yang selalu tepat.
"Kamu memang ya sayang, semakin manja." ucap Karin seraya melepas putingnya yang sudah merasakan perih karena berkali-kali di isap Arnest belum lagi semalam Aska yang tidak ingin kalah dengan Arnest.
"Manja pada istri sendiri tidak apa-apa sayang daripada manja pada istri orang lain." ucap Aska dengan tatapan yang nakal.